Lereng Muria – Bendungan Wilalung tiba-tiba menjadi terkenal beberapa hari terakhir ini ketika banjir bandang melanda Kabupaten Demak pada hari Kamis (8/2/2024). Hal itu tidak bisa lepas dari jebolnya tanggul Sungai Wulan yang terdapat perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus. Bendungan ini merupakan salah satu bendungan yang berada di Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dilansir dari dprd.jatengprov.go.id, konon katanya bendungan ini di bangun pada pemerintahan Hindia-Belanda pada tahun 1892, yang mana memiliki 9 pintu air itu mengatur 3 sungai yang terdiri dari Juwana, Serang dan Wulan. Yang mana di gunakan untuk keperluan pengairan sawah. Bendungan Wilalung memiliki beberapa fungsi antara lain yaitu, sebagai pengairan sawah, sebagai objek mancing masyarakat, objek wisata karena bentuk bangunan ini bernuansa Eropa. Selain itu sebagai pengatur banjir.
Dilansir dari Kompas.com salah satu kepentingan Pemerintah Hindia Belanda membangun bendung ialah melindungi Kudus yang pada waktu itu menjadi daerah penopang perdagangan Keresidenan Semarang. Di bagian timur Distrik Undakan terdapat Rawa Gede, suatu rawa besar yang melewati perbatasan dengan Distrik Kajen (sekarang Kayen di Kabupaten Pati). Pembuangan rawa ini adalah Sungai Juwana. Batas barat kota Kudus adalah Sungai Serang yang di kedua sisinya dibangun bendungan. Di Wilalung Distrik Undakan, dibangun sebuah pintu air besar yang mengatur air banjir ke Sungai Babalan atau Juwana dan Tanggulangin (Sungai Wulan). Dan sekarang (16/2/2024) Bendungan Wilalung menjadi jalan alternatif Kudus-Demak khusus kendaraan roda 2 selama jalur Pantura Jembatan Tanggulangin Kudus dan Karanganyar Demak masih terendam banjir.
Penulis: Tiflan Alifia Z. SMAN 3 Pati
Editor: Bara