Lereng Muria – Curah hujan yang tinggi dimulai beberapa hari terakhir ini mengakibatkan meluapnya sungai-sungai yang ada di Jawa Tengah terkhusus Pantura. Di Kabupaten Pati pada hari Jumat (15/3/2024) bencana banjir sudah melanda 7 kecamatan yang terdampak. Tujuh kecamatan tersebut posisi geografisnya berada di aliran Sungai Juwana yang hari ini sudah mulai meluap. Ke tujuh kecamatan itu meliputi Gabus (9 desa), Kayen (3 desa), Tambakromo (2 desa), Sukolilo (2 desa), Jakenan (3 desa), Pati (2 desa), Juwana (8 desa). Bahkan jalur Pati-Gabus yang melewati jembatan Ngantru tidak dapat dilewati mobil, terkhusus di sekitar Desa Gempolsari. Di desa tersebut ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Jalur Winong-Jaken juga tidak dapat dilewati karena air setinggi lutut orang dewasa menggenangi jalan raya di Desa Sembaturagung Kecamatan Jakenan. Jalur Sampang-Jakenan juga sudah tertutup air limpahan singai Juwana.
Desa Glonggong dan Tondo Mulyo jalannya terendam air. Untuk yang berdomisili di Kecamatan Jaken apabila akan ke Kota Pati lewat jalur Jakenan-Juwana. Sedangkan jalur Pati-Kayen kondisi stabil karena jalannya sudah tinggi. Tetapi lahan persawahan dan jalan pedesaan di Desa Tanjang dan sekitarnya terendam banjir. Banyak siswa yang bersekolah di Kota Pati tidak dapat berangkat karena akses jalan terhalang oleh genangan air. Seperti yang diungkapkan oleh Kalyca Pavita yang berdomisili di Desa Soko Kecamatan Gabus, pelajar salah satu SMA negeri di Kota Pati itu tidak dapat berangkat ke sekolah karena semua jalan desa tertutup air.
“Semua jalan tertutup air dengan ketinggian bervariasi. Kalau rumah kondisi aman, tetapi jalan sudah tertutup air. Ketinggian air di sekitar air berkisar 10-30 cm,”tutur Kalyca. “Semakin ke arah barat yaitu Desa Koripandriyo semakin dalam airnya,”imbuh Kalyca. Dimungkinkan debit air akan semakin bertambah karena hujan belum juga reda dan intensitasnya masih tinggi.
Wartawan Ek
Editor Linn