Lereng Muria – Orang pendek adalah nama yang paling umum diberikan untuk kriptid yang dilaporkan hidup di hutan-hutan pulau Sumatra. Binatang ini telah dilihat dan didokumentasikan selama 100 tahun oleh penghuni hutan, penduduk desa, kolonis Belanda, ilmuwan, dan pengelana Barat. Menurut para saksi, binatang ini merupakan primata bergerak yang hidup di tanah dan ditutupi oleh bulu pendek dan memiliki tinggi sekitar 80 cm dan 150 cm.
Di sejumlah daerah di Indonesia banyak beredar informasi tentang orang pendek dengan nama lokal masing-masing. Pada daerah Kerinci, Provinsi Jambi, orang mengenalnya dengan sebutan Uhang Pandak, digambarkan setinggi 4-5 kaki namun bertubuh kokoh dengan bahu lebar serta lengan berotot panjang.
Penampakannya dia berjalan tegak macam manusia. Badannya ditutupi dengan rambut gelap ataupun bercorak madu, serta bisa jadi mempunyai rambut panjang. Mempunyai kebiasaan membawa kayu panjang menyerupai tombak yang dimungkinkan digunakan untuk berburu. Beberapa petani penunggu kebun pernah menjumpai makhluk ini dalam kondisi memakan hasil kebunnya diantaranya terung dan mentimun. Orang pandak hanya makan secukupnya untuk mengenyangkan rasa laparnya. Dan tidak menyimpan hasil kebun tersebut di tempatnya. Begitu mencium kehadiran manusia, langsung melarikan diri di semak-semak hutan. Suku Anak Dalam sering menjumpai keberadaan Uhang Pandak tersebut, tetapi keduanya tidak ada hubungan sosialisasi.
Berbagai penelitian dilakukan tetapi belum dapat membuka misteri Uhang Pandak yang mendiami hutan Gunung Kerinci.
Penulis: Dinda Widyawati (SMAN 3 Pati)
Editor: Bara