Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

ULAR PHYTON “MISTIS”, DIJUAL TIDAK LAKU

Ilustrasi ular phyton "peliharaan pedanyangan" yang tidak laku dijual karena beraroma mistis (Foto:Okezone.com)
Ilustrasi ular phyton "peliharaan pedanyangan" yang tidak laku dijual karena beraroma mistis (Foto:Okezone.com)

Lereng muria –      Di Indonesia memiliki ratusan jenis ular yang tumbuh berkembang. Dengan dukungan suhu yang hangat, berbagai jenis ular dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satunya adalah ular phyton atau sanca yang mampu memiliki berat sampai 270 kg.

Suatu sore pada tahun 1997, di Dukuh Wonosemi Desa Semirejo Kecamatan Gembong Kabupaten Pati terjadi kehebohan yaitu munculnya ular pbyton sepanjang 3 meter. Ular terdesut muncul di belakang rumah warga yang bernama Trisno (52 tahun). Oleh warga, ular tersebut ditangkap beramai-ramai. Dengan susah payah yang pada akhirnya ular phyton tersebut dapat dikendalikan dan dimasukkan ke dalam karung putih (sak).

Atas kesepakatan dengan warga yang lain, ular tersebut dibawa oleh Trisno untuk dijual ke Desa Tlogorejo Kecamatan Tlogowungu Pati. Di desa tersebut ada pembeli atau penampung ular dari jenis apapun. Pembeli tersebut sering dipanggil dengan sebutan Pak Wan.

Ketika ular phyton dibawa ke rumah Pak Wan, karung putih langsung dibuka. Pak Wan memperhatikam sebentar dan menutup kembali karung plastik dengan tali. Pak Wan memandang wajah Trisno, sambil tersenyum. Pak Wan mengungkapkan bahwa tidak berani membeli ular tersebut. Karena ular phyton itu merupakan hewan “peliharaan pedanyangan” setempat. Jadi ular phyton tersebut bersifat mistis atau gaib. Kalau memaksa membeli kawatir nanti celaka dan menimbulkan bencana bagi penjual maupun pembeli.

Langsung saja Trisno berpamitan utuk kembali ke rumah. Tanpa pikir panjang dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan, sesampai di rumah ular phyton mistis tersebut di letakkan di belakang rumah dalam keadaan karung putih terbuka. Diperhatikan dari kejauhan, ular phyton itu menjalar ke luar dan merambat perlahan namun pasti menuju ke arah utara melewati selokan air, sawah dan menuju sungai di belakang rumah. Sungai tersebut kategori airnya stabil karena mendapat aliran dari Waduk Seloromo Gembong dan Jolong Klakahkasihan.

Di pinggir sungai itu memang ditumbuhi banyak pohon bambu ori yang rimbun sehingga cocok untuk habitatnya ular phyton. Dimungkinkan ular phyton itu beranak pinak di bawah pohon ori dan di dukung pula dekat dengan air dan sumber makanan yang melimpah.

Mengapa Pak Wan berpendapat bahwa ular phyton itu termasuk hewan mistis sehingga tidak berani membelinya? Pasti Pak Wan memiliki alasan tersendiri yang tidak harus diketahui oleh orang banyak atau bersifat rahasia.

wartawan:ek

editor:amt

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya