Lereng Muria – Berbagai macam fauna terdapat di Indonesia maulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing memiliki hewan khas sebagai kekayaan fauna daerah. Termasuk hewan landak ini memiliki berbagai macam ciri khas yang tidak dimiliki oleh hewan lain.Dilansir dari id.m.wikipedia.org landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal dan berbentuk duri tajam.
Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun Amerika, dan cenderung menyebar di kawasan tropika. Landak merupakan hewan pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh,setelah kapibara dan berang-berang. Hewan ini agak “membulat” serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan dengan tikus. Karena rambut durinya. Ada banyak jenis landak ciri khasnya terdapat pada warna putih badannya yang dibalut warna hitam, namun ada pula landak yang badannya berwarna coklat, warna mata dan hidungnya sama-sama hitam. Jenis landak mini termasuk yang paling sering dijumpai baik di alam liar atau di pasaran (halodoc.com). Landak secara umum adalah herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bagian kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama tanaman pertanian. Meskipun demikian, orang juga menjadikan landak sebagai salah satu bahan pangan, sate landak contohnya. Ciri – ciri landak pada umumnya, yang dilansir dari http://kehati.jogjaprov.go.id, tubuhnya diselimuti rambut halus (seperti rambut pada mamalia lain), rambut peraba, dan duri. Rambut halus dan duri terdapat di seluruh bagian tubuh landak, kecuali pada bagian hidung, mulut, daun telinga, dan telapak kaki. Pada bagian kepala, tubuh dan ekor ditutupi oleh duri yang tebal dan kaku yang panjangnya dapat mencapai 20 cm. Duri tersebut berwarna kecoklatan atau kehitaman, seringkali terdapat band putih pada duri landak. Meskipun demikian terdapat landak yang mengalami mutasi, yang disebut dengan landak albino.Ciri – ciri landak albino yang dilansir dari http://harga.web.id adalah memiliki ciri khas dari ujung kepala hingga ekor berwarna putih. Sementara itu, hidung, telinga, dan telapak kakinya berwarna putih dengan semburat merah muda. Seperti namanya, ini adalah mamalia mungil dengan ukuran tubuh hanya mampu mencapai 17-25 cm. Maka sering disebut landak mini albino. Meskipun eksotik landak albino ini memiliki berbagai macam masalah.
Dilansir dari halodoc.com, masalah pada landak albino adalah penyakit jamur. Jamur pada landak mini dapat menyerang bagian muka, kulit punggung, muka dan juga telinganya. Bila telinganya terserang jamur, dapat menyebabkan lendir yang keluar dari telinga (congekan). Infeksi parasit merupakan masalah yang muncul berikutnya. Bila landak mini terkena kutu, salah satu indikasi yang paling terlihat adalah landak terlalu sering menggaruk bagian tertentu tubuhnya, seperti misalnya area punggung. Penampakan kutu juga dapat dilihat pada bagian kulit punggung dan moncong landak mini. Umumnya kutu akan berbentuk semacam butiran mikro putih yang bila diperhatikan dengan seksama, akan berlari mengitari area hinggap kutu. Masalah ketiga infeksi pernapasan. Landak mini rentan untuk mengalami infeksi saluran pernapasan, terutama ketika masih muda. Penyebabnya pun dapat bervariasi, salah satunya adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia. Bila landak mengalami gangguan infeksi pernapasan, ada beberapa gejala yang dapat muncul, seperti bersin, hidung dan mata berair hingga berkerak. Masalah tersebutlah yang dapat mengganggu kesehatan bahkan menimbulkan kematian bagi landak mini albino.
Penulis:Dhavania,Revalina,Yessy,Sevti (SMAGA)
Editor: Lin