Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

TELINGA BEROTOT, BUKTI MANUSIA PRIMITIF

Foto telinga manusia sudah tidak dijumpai otot penggerak
Foto telinga manusia sudah tidak dijumpai otot penggerak

Lereng Muria – Membahas masalah evolusi memang tidak pernah ada kata habisnya, penuh pro dan kontra dalam menyikapinya. Sekarang kita bahas masalah otot pada telinga yang merupakan sisa dari evolusi manusia. Dilansir dari id.m.wikipedia.org, telinga atau kuping merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.

Foto telinga dapat digerakkan masih dapat ditemukan pada hewan
Foto telinga dapat digerakkan masih dapat ditemukan pada hewan

Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.

Dilansir dari pemilu.kompas.com,

fungsi otot telinga masih digunakan oleh hewan nokturnal, seperti kelinci, rusa, dan kucing, untuk menemukan asal suara. Hal ini juga dilakukan manusia purba.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa otot-otot telinga ini sebenarnya masih bisa merespons suara meski kita tidak cukup kuat untuk menggerakkan telinga.

Dilansir dari staging-point.com,telinga dalam berisi organ indera penting yang dapat menjaga keseimbangan dan orientasi. Organi ini sangat penting bagi hewan air karena hidup dalam lingkungan tiga-dimensi.Hasil riset tim Dr. James Neenan menemukan bahwa evolusi telinga dalam Sauropterygians dengan gaya-hidup sangat berbeda, sangat mirip dengan telinga beberapa hewan modern. Contohnya ikan paus juga memiliki telinga dalam mini sangat tidak lazim yakni mirip ukuran telinga dalam manusia.Tim ahli menyimpulkan bahwa evolusi telinga dalam vertebrata memperlihatkan evolusi konvergensi.

Dilansir dari sains.kompas.com,ada beberapa macam otot telinga salah satunya otot auricular. Otot ini memiliki fungsi awal untuk mengendalikan daun telinga. Sayangnya, kini manusia telah kehilangan kemampuan untuk mengggunakannya. Mamalia lain masih menggunakan otot-otot ini untuk mendeteksi mangsa dan predator dalam rangka adaptasi lingkungan. Kalau masih ditemukan adanya otot penggerak pada telinga menunjukkan bahwa perkembangan evolusinya masih primitif, karena seharusnya otot tersebut sudah tidak ada karena tidak difungsikan lagi.

Penulis: Dhavania,Revalina,Sevti,Yessy (SMAGA)

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya