Lereng Muria – Batik merupakan kekayaan intelektual Indonesia yang sudah mendapat pengakuan dunia. Berbagai corak ragam batik berkembang di Indonesia, salah satunya adalah Batik Pesantenan atau Batik Tambakromo Pati.
Dikutip dari detik.com, industri Batik Pesantenan ini tepat nya berada di Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Batik ini dibuat oleh Sri Puji Astuti di tahun 2013. Tidak hanya diminati oleh warga lokal saja, tapi batik ini juga sudah sampai hingga keluar negeri.
Puji menjelaskan batik yang dia buat berbeda dengan batik lainnya pada umumnya. Sebab batik buatannya fokus menggunakan motif situs budaya yang ada di Pati Bumi Mina Tani. Seperti motif Gapura Gerbang Majapahit yang ada di Pati, Genuk Kemiri, dan lainnya.
Puji mengubah butik kecilnya menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Dilansir dari beranews.id, sekarang ini ada 125 pekerja yang mayoritas perempuan desa ikut andil memanah pemasukan ekonomi keluarga melalui Batik Pesantenan untuk menopang ekonomi keluarga. Setiap bulan, para pekerja mampu menghasilkan 400 sampai 500 potong kain batik bermotif sederhana. Harga per potongnya beragam, mulai dari Rp 200 ribuan hingga jutaan rupiah, bergantung pada tingkat kesulitan motif.
Puji juga berhasil menggolkan puluhan nama batik Pesantenan Pati mendapat HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dari Kemenkumham RI. Dikutip dari krjogja.com, perjuangan yang dilakukan Puji, dimulai sejak tahun 2015, atau tiga tahun setelah dia menekuni seni membuat kain. Mengandalkan smoke (warna tidak merata) sebagai ciri khas pada lukisan batiknya, Puji mampu menghantar 19 jenis batik motif situs budaya mendapat HAKI. Diantaranya, batik Gerbang Majapahit, Genuk Kemiri, Asem Kemis, dan Kentheng Nyai Ngerang.
Batik Pesantenan ini sudah terkenal sampai ke pelosok negeri dan menjadikannya bagian dari kekayaan kearifan lokal Pati di bidang batik selain Batik Bakaran Juwana yang lebih dahulu dikenal masyarakat.
Pengirim: Desvita Kusuma (Tambakromo Pati)
Editor:and
