Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

Batik Randu : Salah Satu Batik Khas Pati Yang Jarang Diketahui

Foto berbagai corak motif Batik Randu yang khas
Foto berbagai corak motif Batik Randu yang khas

Lereng Muria – Pati merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki keberagaman warisan budaya. Warisan budaya yang bersifat tradisi seperti : sedekah bumi, sedekah laut, meron, tradisi 10 syuro, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat juga warisan budaya yang bersifat benda, seperti : nasi gandul, soto kemiri, bandeng presto, sego tewel, batik bakaran, dan lain sebagainya yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Pati.

Warisan budaya batik menjadi salah satu pendorong roda perekonomian masyarakat, khususnya untuk pengrajin batik. Di Kabupaten Pati, terdapat batik yang menjadi salah satu maskot dari Kabupaten Pati. Batik yang paling terkenal di Kabupaten Pati adalah batik Bakaran yang berasal di Desa Bakaran, Kecamatan Juwana.

Namun seiring perkembangan zaman, batik di Kabupaten Pati mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan tak hanya batik Bakaran yang menjadi salah satu batik khas Pati, melainkan terdapat batik lain yang mulai bermunculan. Salah satunya Batik Randu yang merupakan salah satu batik khas Pati yang terletak di Dukuh Randu, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati. Batik Randu memiliki motif yakni “pohon randu” yang memiliki kharakteristik tersendiri. Namun sayangnya batik Randu ini masih belum banyak yang mengetahuinya.

Asal Mula Terciptanya Batik Randu dari Dukuh Randu yang merupakan salah satu dukuh di Desa Randu, Kecamatan Pati yang dekat dengan alun-alun pati. Ciri khas dari Dukuh Randu dapat dilihat dari banyak pohon Randu disepanjang jalan. Bahkan hasil penjualan pohon randu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan kearifan lokal dukuh Randu seperti : sedekah bumi, hajat bumi, dan sebagainya. Di Dukuh Randu juga terdapat batik khas Pati yang juga memiliki motif “pohon randu” sesuai dengan ciri khas Dukuh Randu.

Awal mula terciptanya Batik Randu dari keinginan Bu Sri selaku pencipta batik Randu ketika melihat banyaknya pohon randu di dukuh Randu. Terlebih lagi pohon randu tersebut memberi kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.

“Batik Randu terinspirasi dari banyaknya pohon randu di dukuh Randu yang terjual hingga puluhan juga sehingga memberi manfaat untuk warga sekitar seperti hajat bumi, dan sedekah bumi” tutur ibu Sri terkait asal mula terciptanya batik Randu.

Sebelum bergelut dengan pembuatan batik, Bu Sri sendiri memiliki ketrampilan dalam menjahit bordir, menjahit pakaian, dan tirai jendela. Kemudian Bu Sri mengikuti pelatihan pembuatan batik yang diadakan oleh BLK (Balai Latihan Kerja). Di BLK tersebut, terdapat pengrajin Batik Bakaran yang mana memberi pelatihan terkait teknik-teknik dalam membatik. Dari kepelatihan tersebut, Bu Sri kemudian mendapatkan ilmu mengenai ketrampilan membatik.

Pada tahun 2018, Bu Sri terinspirasi banyaknya pohon randu di Dukuh Randu. Kemudian beliau bertekad untuk menciptakan Batik Randu. Dengan adanya Batik Randu, harapanya dapat menjadikan Dukuh Randu, Desa Kutoharjo lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pada Batik Randu terdapat banyak motif yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Meskipun begitu, terdapat salah satu motif yang menjadi ciri khas dari Batik Randu itu sendiri yakni motif “Pohon Randu”. Motif tersebut terinspirasi denga pohon randu, yang meliputi bunga, buah dan daun randu yang digabungkan menjadi satu kesatuan dalam kain batik. Secara filosofis, makna dari motif “Pohon Randu” memiliki makna kebermanfaatan untuk semua orang seperti pohon randu yang semua bagian dari pohonnya dapat dimanfaatkan. Daun randu dapat dijadikan sebagai pakan kambing, kemudian buah atau kapuknya yang dapat dimanfaatkan sebagai isi Kasur, bantal, guling, dan sebagainya. Serta batang randu yang dapat dimanfaatkan sebagai kusen. “Batik Randu maknanya seperti pohon randu yang semua bagian dapat dimanfaatkan, bahkan buah randu pernah dilelang sampai mendapatkan harga 14 juta” tutur ibu Sri dalam wawancara. Pada perkembangannya, motif Batik Randu disesuaikan dengan keinginan kosumen sehingga menjadi ketertarikan untuk membeli Batik Randu. Seiring berjalannya waktu, Batik Randu berkembang pesat dan dapat mengikuti arus perkembangan dunia fashion. Motif-motif lain yang dapat dijumpai pada batik tulis Randu seperti motif telo, sidomukti, dan sebagainya.

Sepak Terjal Perkembangan Batik Randu

Sejak tahun 2018 sampai tahun 2023, sudah 5 tahun Batik Randu mengalami perkembangan. Yang awal mula tahun 2018, terdapat beberapa permasalahan terkait produksi Batik Randu dikarenakan baru merintis Batik Randu. Pada tahun 2018 sampai 2019 Bu Sri mengalami kesulitan dalam menjual batik yang telah diproduksi. Konsumen pertama dari tetangga yang sedikit demi sedikit mulai melirik Batik Randu dan mulai menerima pesanan. “Tahun 2018-2019 ya masih awal sedikit yang beli, dari tetangga, kemudian kerabat.” Tutur bu Sri melalui wawancara.

Penulis : Ahmad Nailul Atok ( Mahasiswa Universitas Negeri Semarang )

Editor : Linn

 

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya