Lereng Muria – Berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia ini berawal dari kejadian di Kabupaten Pati. Dari Pati inilah peristiwa tersebut merembet ke berbagai penjuru tanah air.
Kabupaten Pati pernah dijuluki sebagai Kota Seribu Dukun atau Hogwarts Van Java. Ini terjadi pada tahun 1990-an ketika Edy Rusmanto atau lebih dikenal dengan nama Boos Edy menjadi Ketua Persatuan Paranormal Indonesia menggantikan Permadi, S.H. Pada waktu itu Boos Edy mendirikan Padepokan Senggoropati (1992) dan memiliki ratusan murid. Bahkan Boos Edy membuka sekolah paranormal (perdukunan).
Pada waktu itu Boos Edy mengiklankan jasa paranormalnya di berbagai media, mulai media cetak sampai media elektronik. Pada tahun sebelumnya, para dukun, ahli spiritual, ahli hikmah, paranormal secara diam-diam melayani pasien dengan tarif suka rela dan seikhlasnya.
Setelah Boos Edy secara terbuka mengiklankan dirinya maka diikuti paranormal se Indonesia untuk mengiklankankan dirinya dan dengan tarif yang jelas serta tidak seikhlasnya lagi. Dan disertai keahlian masing-masing, contohnya spesialis susuk, pengasihan, puter giling, kekayaan, derajat pangkat, kesaktian dan lain sebagainya.
Oleh karena itu pada tahun 1990-2000-an itu menjamurnya paranormal atau perdukunan di Indonesia. Bagai jamur di musim penghujan. Laris manis bak kacang goreng.
Maka lahirlah berbagai nama kondang paranormal dari Pati selain Boos Edy, diantaranya Imam Suroso, Jeng Asih Marlina, Ki Umar Santoso, Jeng Mira, Bambang Asma’ dan lain sebagainya.
Pada akhirnya muncullah ratusan paranormal yang membuka praktik secara terbuka di berbagai penjuru nusantara, seperti Ki Joko Bodo (Jakarta), Ki Ageng Selo (Banten), Ki Kusumo (Jakarta), Mama Laurent (Jakarta) dan lain sebagainya.
Wartawan:ek
Editor: and
