Lereng muria – Botoh berarti pendukung setia, pembela setia dan makna yang sepadan. Makna ini pada jaman sekarang, lebih tepat ada di dunia sepak bola yaitu suporter pendukung klub elit dari Bandung yang terkenal dengan nama bobotoh.
Botoh juga dikenal pada waktu ada pemilihan kepala pemerintahan mulai dari desa sampai negara. Botoh di sini adalah sosok yang berperan sebagai makelar suara atau perantara suara dalam pemilihan kepala daerah. Para botoh ini memiliki taktik untuk mempengaruhi suara pemilih.
Dalam arti umum, botoh dimaknai sebagai seseorang yang memiliki keahlian mendalam dalam bidang tertentu. Sering kali berkaitan dengan permainan atau kegiatan tertentu yang membutuhkan kecerdasan dan taktik.
Pada jaman dahulu ketika Kerajaan Mataram Islam berdiri, istilah botoh juga sudah dikenal. Botoh di sini adalah tokoh dan sesepuh yang mempunyai kemampuan linuwih, berpengalaman dan berkedudukan serta berpengaruh di Kerajaan Mataram. Tokoh tersebut akan menjadi botoh pada saat pengangkatan tahta Raja Mataram. Botoh ini menantang kepada siapa saja yang tidak setuju terhadap pengangkatan raja dipersilakan untuk maju dan bertanding melawan botoh tersebut.
Biasanya tidak ada seorangpun yang berani maju karena botoh tersebut memang benar-benar memiliki kemampuan yang lebih dan berpengaruh.
Pada waktu Raden Danang Sutowijoyo Panembahan Senopati (1586-1601) menjadi Raja Mataram pertama, yang menjadi botoh adalah Ki Juru Martani Adipati Mandaraka. Pada waktu Raden Jolang Panembahan Hanyokrowati (1601-1613) menjadi raja yang menjadi botoh adalah Pangeran Mangkubumi pamannya sendiri.
Sedangkan ketika Raden Mas Jatmiko diangkat menjadi Sultan Agung Hanyokrokusuma (1613-1645) yang menjadi botoh adalah Pangeran Purboyo, pamannya sendiri. Pangeran Purbaya ini adalah putra dari Panembahan Senopati. Sedangkan Sultan Agung adalah cucu dari Panembahan Senopati. Pada jaman sekarang, botoh seperti itu masih ada?
Wartawan:ek
Editor:amt