Lereng muria – Pada hari Rabu (13/8/2025) yang lalu, terjadi demonstrasi besar-besaran di Simpang Lima Alun-Alun Kabupaten Pati. Ratusam ribu masa memadati lokasi demonstrasi.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ternyata ada surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Andrik Sulaksono agar sekolah di sekitar lokasi demontrasi melaksanakan belajar secara daring. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran B/465/400.3.5 dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati agar Satuan Pendidikan yang berada di sekitar Simpang Lima Alun-Alun Kota Pati untuk melaksanakan pendidikan secara daring.
Ada 22 sekolah yang melaksanakan daring berhubungan adanya acara demontrasi tersebut. Ke dua puluh dua sekolah tersebut terdiri dari 7 TK, 7 SD dan 8 SMP. Ke dua puluh dua satuan pendidikan tersebut adalah TK Kanisius Pati, TK Penjawi 01 Pati, TK Penjawi 02 Pati, TK Islam 02 Pati, TK Karunia Pati, TK Aisyiyah Pati, KB TK Terang Bagi Bangsa Pati, SDN Pati Lor 01, SDN Pati Lor 02, SDN Pati Lor 05, SDN Pati Wetan 01, SDN Pati Kidul 01, SD Islam Kauman Pati, SD Kanisius Pati, SMPN 1 Pati, SMPN 2 Pati, SMPN 3 Pati, SMPN 4 Pati, SMPN 5 Pati, SMPN 8 Pati, SMP Kanisius Pati dan SMP Muhammadiyah 1 Pati.
Sekolah tersebut melaksanakan pembelajaran secara daring karena lokasi berdekatan dengan area untuk demonstrasi. Dan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, terutama keselamatan para siswa.
Hal tersebut sangat beralasan karena gas air mata yang digunakan untuk membubarkan para demonstran pengaruhnya sampai jauh ketika terbawa angin. Jadi rasa pedih di mata dan sesak di dada juga dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar lokasi beberapa sekolah tersebut.
Selain itu juga menjaga psikologis para siswa, terutama sekolah TK dan SD. Bahkan dapat menimbulkan trauma apabila melihat demonstrasi dan kerumunan warga yang ikut unjuk rasa.
Wartawan:ek
Editor:amt