Lereng Muria – ada jaman dahulu, ketika seseorang memiliki anak maka yang memberikan nama bukan orang tuanya. Tetapi diserahkan kepada orang tua yang dianggap memiliki ilmu batin atau mumpuni. Oleh karena itu ketika saya lahir tahun 1973 bulan Muharam atau Suro, orang tuaku menyerahkan pemberian nama kepada tetua desa yang mumpuni yaitu Mbah Kasban.
Pada waktu itu diberi 3 pilihan nama yaitu Eko Wahono, Sis Wardhono dan Sucipto. Kedua orang tua saya memilih Eko Wahono sebagai nama anaknya dengan alasan Eko berarti satu. Yang artinya sebagai anak pertama maka lebih tepat diberi nama Eko.
Meskipun nama saya Eko Wahono tetapi saudara, teman, kerabat di desa memanggil saya Waono. Jadi huruf “h” nya hilang. Bahkan tetangga dan teman-teman tidak tahu kalau ada nama Eko di depan nama Wahono.
Di SD, teman luar desa memanggil saya Eko. Guru saya menyapa dengan sebutan Eko, meskipun ada beberapa yang menyebut Wahono. Huruf “h” nya tidak hilang alias masih menempel. Ketika di SMP, sebagian besar teman menyapa dengan sebutan Eko, kecuali yang satu desa masih menyebut Wahono atau Waono.
Ketika SMA sebagian besar memanggil saya dengan sebutan Eko. Teman dekat menyapa dengan sebutan Mas Wahono. Derajatnya naik sedikit ini yaa, ada tambahan “mas”. Ketika kuliah semua teman menyapa dengan panggilan Eko.
Dan ketika lulus tahun 1998 dan menjadi guru di salah satu SMA negeri di Kabupaten Pati disapa dengan panggilan Pak Eko. Dan pada waktu itu ada iklan di televisi yang menyebut istilah “Pak Eko” yang artinya Paket Ekonomis.
Setelah menikah dan memiliki anak pertama, oleh Ketua Cabang SH Terate Pati Mas Rusono (Alm) nama saya dipanggil lengkap yaitu Eko Lintang Bawono. Nama Lintang tersebut berasal dari nama anak saya Muhammad Lintang Terate yang lahir tahun 2003.
Ada panggilan yang berbeda dari Ketua PC NU Kabupaten Pati KH Yusuf Hasyim, yaitu Eko Suhono ketika saya menghadiri Pengesahan Pelatih Pencak Silat Pagar Nusa di Trangkil Pati pada bulan Agustus 2024.
Nama memang doa dari orang tua, tetapi sampai sekarang bapak ibu saya belum pernah menerangkan tentang arti nama saya. Akhirnya Eko Wahono, ku artikan sesuai dengan kedangkalan pengetahuan saya yaitu anak pertama yang menjadi sarana bagi keluarga atau sarana yang pertama untuk keluarga atau sarana yang pertama. Eko: satu, pertama. Wahono: sarana, alat. Semoga sesuai dengan harapan keluarga, orang tua dan masyarakat. Aamiin.
Wartawan EK
Editor Linn