Lereng Muria – Burung emprit kepala haji atau emprit haji, emprit kaji, emprit bondol haji, emprit ndas kaji memiliki nama Ilmiah _Lonchura maja._ Burung ini diberi nama emprit kepala haji karena pada bulu di bagian kepala berwarna putih, yang seolah-olah memakai peci putih yang dalam masyarakat Indonesia dipakai setelah pulang dari ibadah haji.
Burung ini hidup di Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Bali dan pulau-pulau di sekitarnya. Burung emprit kepala haji berhabitat di persawahan, rawa-rawa, lapangan, perkebunan, ladang dan lain sebagainya. Makanan yang sesuai adalah biji-bijian, serangga kecil, cacing dan lain sebagainya. Burung ini paling suka memakan padi. Pada musim padi, hidupnya bergerombol dan pada musim kawin selalu berpasangan.
Dikutip dari Wikipedia.org, emprit kepala haji berukuran sekitar 11 cm. Bulu pada kepala sampai leher berwarna putih. Bulu pada badan sampai ekor berwarna coklat kehitaman. Paruh berwarna abu-abu kebiruan, kaki berwarna biru pucat. Iris mata berwarna coklat.
Emprit kepala haji memiliki suara bernada tinggi, mirip seruling. Berbunyi “puip” atau “thit” bahkan bersuara seperti namanya yaitu “prit”. Oleh sebab itu diberi nama burung emprit.
Pada musim panen padi, emprit kepala haji muncul dalam jumlah yang banyak dan bergabung dengan jenis emprit lainnya untuk mencari makanan. Padi di sawah menjadi makanan kegemarannya, terutama padi yang masih muda. Oleh karena itu burung emprit kepala haji dianggap sebagai hama padi dibalik keeksotisannya.
wartawan:ek
Editor:and