Lereng muria – Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.614 mdpl yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Pasuruhan, Lumajang dan Malang. Gunung Bromo ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Salah satu keistimewaannya memiliki lokasi wisata yang unik yaitu hamparan padang pasir.
Padang pasir di Gunung Bromo memiliki luas 5.920 hektar yang membentang di sekitar kaldera Bromo, mengelilingi Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Widodaren, Gunung Kursi dan Gunung Watangan. Padang pasir ini berada di ketinggian 2.100 mdpl.
Ciri-ciri dari padang pasir Gunung Bromo ini berwarna hitam, pasirnya halus, tidak banyak vegetasi dan dikelilingi tebing setinggi 200-600 meter.
Adanya padang pasir yang luas ini menimbulkan para wisatawan untuk menjelajahinya sehingga ada istilah yang namanya “pasir berbisik”. Fenomena unik pasir berbisik tersebut mampu menyedot dan membuat wisatawan penasaran untuk membuktikannya.
Dengan mengendarai mobil jeep, para wisatawan diantar ke salah satu lokasi yang memungkinkan munculnya fenomena pasir berbisik. Ketika jeep berhenti, penumpang diijinkan untuk turun. Menunggu sementara waktu untuk membuktikan fenomena unik pasir berbisi. Begitu angin bertiup perlahan dan bertambah kencang ada sesuatu yang unik di sekitar lokasi tersebut. Yaitu munculnya suara berbisik yang tidak jelas. Suara itu sama persis seperti kalau kita membisikkan sesuatu kepada orang lain. Ada suara “sssst-sssst-sssst” yang terdengar ketika ada angin bertiup.
Suara berbisik ini muncul karena adanya benturan atau sentuhan antara angin dengan pasir dan terdengar seperti suara berbisik. Suara itu akan bertambah keras dan lama apabila anginnya kencang berdurasi panjang.
Inilah salah satu fenomena unik yang tidak dimiliki oleh lokasi wisata di tempat lain. Adanya pasir berbisik ini menaikkan jumlah pengunjung di Gunung Bromo. Sehingga roda ekonomi berputar dengan baik di wilayah wisata Gunung Bromo.
Wartawan:ek
Editor:amt