Lereng Muria – Dalam rangka mengembangkan budaya Jawa, SMAN 3 Pati menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal Tradisi Rewang. Dalam pagelaran tersebut, untuk hiasan pelaminan diberikan dua buah gunungan ukuran besar. Letaknya ada di sebelah kanan dan kiri dari kursi pengantin. Adanya dua gunungan tersebut membuat suasana lebih “Njawani”.
Gunungan wayang atau kayon atau kelir adalah tokoh pewayangan yang berbentuk pipih. Gunungan mengandung makna filosofis yang tinggi yaitu mengenai kebijaksanaan.
Dikutip dari Kompasiana.com, gunungan memiliki banyak makna, diantaranya melambangkan kehidupan manusia, alam semesta dan tuntunan moral. Makna kehidupan manusia, berbentuk kerucut yang lancip ke atas melambangkan kehidupan manusia yang semakin tua harus semakin dekat kepada Tuhan. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengerucut atau golong gilig. Segala aktifitas di dunia hanya ditujukan untuk Tuhan.
Makna Alam semesta, gunungan ini menggambarkan alam semesta dengan segala keanekaragaman dan peranannya. Setiap gunungan memiliki simbol yang menunjukkan berbagai keadaan baik itu perdamaian, peperangan atau perubahan.
Makna tuntunan moral, gunungan mengandung ajaran mengenai kebijaksanaan dan tuntunan moral yang sarat akan nilai humaniora sebagai pijakan hidup manusia.
Selain itu juga bermakna dalam dan menarik sebagai individu untuk belajar sebagai manusia seutuhnya. Makna ornamen gunungan, ornamenmpohon yang menjalar dari bawah hingga puncak gunungan bermakna sifat manusia yang tumbuh dan bergerak maju. Ornamen binatang seperti burung, banteng, kera dan harimau juga memiliki makna filosofis tersendiri.

Berbagai hewan yang memiliki makna, yaitu ayam hutan melambangkan tingkat alam spiritual yang tinggi dari monyet. Monyet melambangkan alam kedewaan tempat tinggal dewa diantara bumi dan langit. Harimau melambangkan sosok pemimpin, pendirian dan jati diri.
Kera melambangkan kemampuan memilih dan memilah antara baik buruk, manis pahit. Banteng melambangkan kekuatan, keuletan, tangguh, bergairah dan semangat. Burung melambangkan keindahan dan perdamaian.
Ternyata, gunungan atau kelir yang kita lihat pada waktu pagelaran wayang kulit, tradisi pernikahan Jawa ataupun kesenian tradisional lainnya memiliki makna filosofis yang mendalam dan terkandung nasehat kehidupan. Jadi, gunungan tidak sekedar hiasan atau tontonan belaka tetapi memberi tuntunan hidup kepada kita agar hidup lebih terarah.
Wartawan:ek
Editor:and