Lereng Muria- Ganyong adalah sejenis tumbuhan sejenis umbi-umbian yang dapat tumbuh subur di negara tropis seperti halnya Indonesia. Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah _Canna discolor_ memiliki nama lain sebagai ubi pikul, ganyal, ganyol, buah tasbih, sinetra dan lain sebagainya. Di daerah pedesaan disekitar lereng timur Gunung Muria ada yang menyebut dengan nama _lodra_(Bahasa Jawa). Tanaman ini tumbuh subur di musim penghujan dan memanen pada musim menjelang kemarau. Hal sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah. Tumbuhan ini tumbuh di kebun atau _dadah_(Bahasa Jawa) dan pekarangan sekitar rumah warga.
Ganyong ini dapat digunakan untuk sayur dengan bumbu kunci. Rasanya sangat lezat dikonsumsikan pada siang hari ditambah sambal trasi dan lauk ikan. Ganyong yang disayur menambah cepat kenyang bagi penikmatnya. Selain disayur, ganyong juga dapat direbus utuh atau dikukus. Ganyong rebus ini dapat dijumpai di sekitar Wisata Relegi Makam Sunan Muria Colo Kudus. Dan ganyong tersebut menjadi oleh-oleh khas Colo Kudus. Pengembangan lebih lanjut, ganyong dapat dibuat bubur pati. Ganyong yang masih utuh diparut dan hasil parutannya diperas. Hasil perasan berwarna putih yang merupakan pati ganyong. Pati ganyong dapat dibuat bubur. Dan ditambah gula, garam dan santan menjadi lebih nikmat. Nikmatnya sayur ganyong dan bubur pati ganyong dapat dinikmati sekitar tahun 1980-an. Pada periode sekarang ganyong sudah dimanfaatkan untuk berbagai jenis makanan. Ini tidak lepas dari daya kreatifitas manusia sehingga ganyong lebih dimuliakan.
Hasil kreatifitas tersebut berupa jenang, rempeyek, krupuk, agar-agar, bolu, bihun, biskuit, pasta, puding, bubur sumsum, kukis, lodeh, perkedel dan lain sebagainya. Ganyong yang dulu hanya direbus sekarang sudah menjadi makanan yang _mriyayeni_ (lebih dihargai, terhormat) dan pantas disajikan diberbagai kondisi. Dapat dikonsumsikan berbagai tingkatan usia dan status ekonomi.
Wartawan : EK
Editor : Fafa