Lereng Muria – Pagelaran Projek Pengutan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 3 Pati sangat meriah dan mendapat sambutan penuh dari guru, karyawan dan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium SMAN 3 Pati pada hari Jumat (1/3/2024) penuh sesak dipenuhi oleh siswa, karyawan dan guru. Acara dibuka oleh Waka Humas Jumiarsih, M.Pd. mewakili Kepala SMAN 3 Pati pada sesi 1 hari Rabu (28/2/2024). Dalam sambutannya Waka Humas tersebut berpesan kepada para siswa untuk selalu membangun karakter dari P5 dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka. “P5 merupakan program wajib tetapi gelar karya tidak wajib maka acara ini dinamakan presentasi hasil karya P5. Melalui kegiatan P5 ini para siswa untuk selalu membangun dan mengembangkan karakter bernalar kritis, berfikir kreatif, gotong royong, bertakwa kepada Tuhan, brakhlak mulia dan kebhinekaan global,”tuturnya kepada Jurnalistik SMAN 3 Pati di sela-sela kegiatan.
Pada pagelaran ini kelas X menampilkan replika rumah adat dan tarian daerah Jawa Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Banten dan Sulawesi Barat. Makanan khas Gorontalo (ayam iloni), Kalteng (sasangan patin), Kaltim (ayam cincane), Sulbar (bolu paringgi) dan Banten (garem asem, es sekemu). Selain itu juga menampilkan fashion show busana daerah ke 6 daerah tersebut.
Sedangkan kelas XI menampilkan teknologi produk pangan dari buah dan sayur dalam bentuk makanan berat, ringan, minuman dan makanan pelengkap. Dari topik itu menghadirkan makanan berupa kripik bayam, kripik kentang, permen jelly, coklat kurma, selai buah naga, roti bakar, choco cookies, kue ulat sutra, kripik bayam, kripik pare, kripik pisang, srondeng kelapa, bunooat, sale pisang, pokis, manisan kulit jeruk, kripik kentang, kripik sukun dan lain sebagainya. Sedangkan minumannya berupa teh daun kelor, asinan buah, sirup markisa, sirup naga jeruk, sirup melon dan lain sebagainya. Pada kegiatan ini juga diadakan acara kunjungan stan sehingga guru dan karyawan dapat membeli hasil karya siswanya.
Terlihat begitu antusiasnya guru dan siswa mengunjungi stan-stan yang ada bahkan beberapa guru ada yang memborong hasil karya siswa.
