Lereng Muria – Gempa bumi yang terjadi pada hari Jumat (22/3/2024) di Timur Laut Tuban Jawa Timur terjadi 2 kali goncangan yang dapat dirasakan sampai di berbagai kabupaten tetangganya. Dilansir dari bmkg.go.id, goncangan gempa pertama terjadi pada pukul 11:22:45 dengan kedalaman 10 Km, yang berlokasi di 132 Km Timur Laut Tuban (5,74 LS 112,32 BT) berkekuatan 6,0 Skala Richter. Sedangkan gempa susulan ke dua semakin terasa berlokasi 130 Km timur laut Tuban (5,76 LS 112,33 BT) di kedalaman 10 km berkekuatan 6,5 Skala Richter pada pukul 15:52:58 WIB.
Getaran gempa dapat dirasakan mulai dari Tuban, Bawean, Gresik, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya,Kudus, Pati, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit dan Barito Kuala. Untuk goncangan di Pati sangat dirasakan sekali. Yang berbaring ditempat tidur atau duduk dikursi terasa digoyang-goyang, posisi berdiri atau jalan terasa didorong-dorong. Lampu gantung rumah bergetar, peralatan dapur yang digantung saling bergesekan, pintu mengeluarkan suara getaran dan lain sebagainya. Bagi yang beraktifitas di rumah banyak lari keluar sambil berteriak dan lain sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh Sutarsih (51 tahun) warga Pati terasa berguncang ketika sedang menyetrika dan pintu rumah mengeluarkan suara kletek-kletek. Bahkan beberapa anak kecil menangis ketakutan ketika goncangan dirasakan.
Untuk goncangan ke dua lebih terasa sehingga suara barang-barang rumah tangga pun semakin keras. Seperti yang dirasakan oleh Juwita (44 tahun) ketika merasakan peralatan dapur saling berbenturan. “Suara alat dapur saling bersenggolan dan berbenturan dengan tembok. Ketika berusaha lari keluar rumah seperti ada keseimbangan yang terganggu dan seperti didorong-dorong seakan mau terjatuh,”tuturnya. Hal yang sama juga dialami Muhammad Febri (15 tahun) salah satu atlet yang sedang berlatih pencak silat di sebuah aula suatu sekolah, terpaksa harus lari ke luar gedung karena ada gempa. “Pada sore itu kami berlatih untuk persiapan even bulan April, tiba-tiba gedung terasa bergoncang dan lampu gantung bergerak. Ada suara kreek-kreek, spontan kami lari keluar gedung. Kawatir kalau ada kejadian yang tidak kami inginkan,”tutur Febri. Secara umum goncangan gempa dapat dirasakan sampai Pati tetapi tidak ada kerugian materi maupun jiwa. “Kami mendapatkan pengalaman menarik tentang getaran gempa karena Pati memang jarang terjadi aktifitas kegempaan,”imbuh Febri diakhir wawancara.
Wartawan Ek
Editor Linn