Lereng Muria – Hari Guru Nasional (HGN) 2024 ke 79 diperingati di setiap sekolah di Indonesia pada hari Senin (25 November 2024). Berbagai kegiatan untuk memeriahkan hari bersejarah tersebut.
Berbagai masalah juga muncul sebagai dinamika guru Indonesia. Meskipun dinamika kekinian menerpa guru, tetapi karakter dasar guru dihadapan murid dan masyarakat harus tetap dijaga yaitu guru itu “digugu dan dituru” yang maknanya adalah guru dapat menjadi contoh ucapan, perkataan, perbuatan dan kebiasaannya serta menjadi panutan masyarakat. Seperti apa yang diungkapkan Ki Hajar Dewantara yaitu “ing ngarso sung tuludho” yang artinya di depan memberi contoh.
Segala perilaku guru selalu disorot di depan kelas, di sekolah dan tentu saja di masyarakat sosial. Guru memang dituntut untuk berbuat serba baik di manapun berada. Bahkan di masyarakat, guru dianggap makhluk yang serba bisa mulai dunia sosial, finansial, spiritual dan lain sebagainya.
Apa yang dilakukan guru menjadi sorotan masyarakat. Kalau guru berbuat kebajikan itu sudah biasa tetapi kalau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma maka jagad dunia menjadi heboh. Guru menjadi makhluk dunia yang hebat kayak Superman dalam dunia dongeng modern. Bagaikan Gatutkaca dalam dongeng klasik. Semua harus baik, baik dan baik. Itulah tuntutan masyarakat. Contoh yang baik berusaha diberikan oleh guru dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Dan perlu digaris bawahi bahwa guru adalah makhluk yang memiliki keterbatasan. Tanggung jawab dunia pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab dewan guru tetapi menjadi beban kita semua mulai dari negara, pemerintah, masyarakat dan tentu saja orang tua. Perlu diingat bahwa sebagian besar waktu murid bersama orang tua. Dan guru kemampuannya terbatas ruang dan waktu. Selamat Hari Guru Nasional ke 79 tahun 2024.
“Guru Hebat Indonesia Kuat”.
*Eko Wahono, praktisi pendidikan tinggal di Pati
Editor:and
