Lereng muria – Pak Wahid (51 tahun) adalah seorang guru mata pelajaran biologi di salah satu SMA negeri di Kota Pati Jawa Tengah. Pak Wahid lulusan IKIP Semarang (sekarang Unnes Semarang) tahun 1998. Selain guru biologi, Pak Wahid juga guru atau pelatih pencak silat di SMA-nya dan beberapa sekolah lainnya.
Sebagai seorang guru, pendapatannya cukup untuk menopang kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan ke 3 anaknya. Sebagai seorang guru Pak Wahid hidup sederhana dan menyesuaikan kondisi jamannya. Di lingkungannya, Pak Wahid kategori guru yang mudah bergaul dan bersosialisasi.
Pada waktu guru dituntut untuk meningkatkan martabatnya, Pak Wahid juga mengikutinya. Misalkan berangkat ke sekolah dengan menaiki kendaraan roda dua. Jamannya guru “dioyak-oyak” melek IT, Pak Wahid membeli laptop merek tertentu. Jamannya guru memiliki mobil, di garasi rumah Pak Wahid juga ada mobil kategori cukup bagus untuk ukurannya.
Jaman PPDB, rumah dikunjungi tetangga, kerabat dan masyarakat yang membutuhkan informasi tentang sekolah. Jaman ada Pemilu serentak, Pak Wahid berperan serta menjadi anggota KPPS. Jaman kondisi ekonomi sulit, beberapa tamu turut hadir untuk urusan finansial.
Bahkan ketika ada tetangga yang otot keseleo, sakit gigi, disengat kalajengking, Pak Wahid pun turun tangan. Dan jaman musim pencuri masuk kampung, Pak Wahid juga mengikuti kegiatan siskampling. Bahkan sampai sekarang Pak Wahid masih aktif mengambil jimpitan sekaligus keliling perumahan untuk sekedar menjaga keamanan bersama bapak-bapak yang lain.
Intinya, Pak Wahid mengikuti dinamika jaman yang berjalan. Dan Pak Wahid berusaha untuk mengikuti roda yang berputar dengan penuh kesederhanaan dan tanpa mengeluh. Kehidupan harus dijalani bukan untuk dikeluhkan. Selamat Hari Guru Nasional ke 79 tahun 2024.
wartawan:ek
editor:amt