Lereng Muria – Berbagai masalah kekerasan yang menimbulkan korban jiwa terjadi di Kabupaten Pati menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat pecinta damai. Terkhusus kasus tewasnya bos rental dari Jakarta yang dimassa oleh warga Desa Sumbersoko Kecamatan Sukolilo dan membakar mobil korban (6/6/2024) yang lalu. Berbagai stigma negatif melekat di Kabupaten Pati terkhusus Kecamatan Sukolilo mulai dari Kampung Penadah, Kampung Sarang Bandit, Kampung Penyamun, Sarang Mobil Bodong dan lain sebagainya.
Untuk menghilangkan konotasi negatif tentang Kabupaten Pati tersebut berbagai komunitas dan organisasi kemasyarakatan (ormas) mengadakan kegiatan yang bertajuk “Pati Cinta Damai”. Kegiatan tersebut diadakan oleh Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai yang diikuti 40 wakil ormas/komunitas pada hari Minggu (16/6/2024) di Alun-Alun Simpang Lima Kota Pati. Menurut Ketua Karang Taruna Kabupaten Pati Aris Heru Prasetyo menuturkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan ke seluruh masyarakat Indonesia bahwa warga Pati adalah masyarakat yang cinta damai. “Selain menunjukkan Pati sebagai masyarakat yang cinta damai, kami juga mendukung penegakan supremasi hukum,”tutur Aris Heru S. kepada Lerengmuria.com. Sebelum Aksi Pati Cinta Damai, diadakan standing art yang dipandu oleh seniman Pati Mbah Nur dan disaksikan semua hadirin. “Pati merupakan sebuah nama yang berarti halus, lembut dan tidak menakutkan atau pun menyeramkan. Oleh karena itu mari kita jaga perdamaian Kabupaten Pati dan tunjukkan bahwa Pati Cinta Damai,”tutur Mbah Nur seniman Pati pada saat memandu standing art di Simpang Lima Kota Pati.
Wartawan Ek
Editor Linn