Lereng muria – Musim kemarau yang panjang disertai cuaca panas di Indibesia memaksa beberapa jenis tumbuhan mati atau mengurangi aktifitasnya sehingga meranggas. Begitu juga sumber makanan bagi beberapa hewan sudah mulai berkurang dan sulit dijumpai lagi. Akibatnya banyak hewan liar yang ada di hutan mencari makanan di perkampungan penduduk.
Hal iti juga terjadi di Dukuh Sudo Desa Wangunrejo Kecamatan Margorejo Pati. Kejadian pada hari Selasa (27/8/2024) yang lalu, ada seekor kera yang memasuki pemukiman warga. Dijumpai pertama kali di atas atap rumah warga. Kera tersebut pindah dari atap rumah satu ke rumah yang lain. Setelah itu masuk ke Masjid Al Amin Dukuh Sudo. Kera tersebut mencari-cari sesuatu tetapi tidak menemukannya.
“Pada waktu itu warga hanya melihatnya dari kejauhan dan tidak berani mengusirnya. Takut kalau diserang. Setelah sekian lama di area masjid, kera itu pergi dengan sendirinya kembali ke hutan kecil yang ada di sebelah barat desa,”tutur Ririn Dwi (16 tahun) salah satu warga Wangunrejo.
Kejadian serupa terulang kembali, seekor kera masuk kampung pada hari Rabu (28/8/2024) yang lalu di Dukuh Sudo RT 6 RW 2. “Kera tersebut berada di atap rumah warga. Setelah itu kembali ke hutan lagi,”imbuh Ririn Dwi lagi.
Desa Wangunrejo memang berada di lereng Bukit Patiayam. Di sebelah barat desa tersebut berbatasan dengan ladang dan hutan kecil Bukit Patiayam. Sehingga memungkinkan dikunjungi kera atau hewan liar lainnya di kala musim kemarau panjang tiba. Hal tersebut karena hewan kera sedang kelaparan, diakibatkan stok makanan di alam bebas berkurang. Ini efek dari musim kemarau yang sedang melanda Indonesia.
wartawan:ek
editor:amt