Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

IKON UNIK GEMBONG PATI (2), TANJAKAN TROWELO

Tanjakan Trowelo apabila dilihat dari arah timur (dari Pati)
Tanjakan Trowelo apabila dilihat dari arah timur (dari Pati)

Lereng Muria –      Gembong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pati. Di Kecamatan Gembong ini memiliki 11 desa yang tersebar di Lereng Gunung Muria sisi timur. Karena berada di lereng gunung, maka memiliki kontur tanah yang unik yaitu adanya tanjakan dan turunan yang cukup ekstrim.

Salah satu tanjakan yang terkenal di daerah Gembong dan sekitarnya adalah Trowelo. Tanjakan ini masuk wilayah administrasi Desa Wonosekar Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Diberi julukam Trowelo ini merujuk legenda yang berkembang di masyarakat Pati, bahwa ada perkelahiam dahsyat antara Raden Kebo Nyabrang dengan Raden Ronggo Joyo untuk memperebutkan Pintu Gerbang Majapahit. Di lokasi itulah Sunan Muria menyaksikan perkelahian dua ksatria sakti tersebut. Sunan Muria mampu melihat dengan jelas (cetha wela-wela, Bahasa Jawa) menggunakan mata (netra, Bahasa Jawa). Maka lokasi Sunan Muria berdiri menyaksikan perkelahian tersebut dinamakan Trowelo.

Tanjakan Trowelo apabila dilihat dari arah barat (dari arah Kudus)
Tanjakan Trowelo apabila dilihat dari arah barat (dari arah Kudus)

Tanjakan Trowelo ini ada di sebelah barat, kurang lebih 100 meter dari MTsN 3 Pati dari arah Kota Pati atau 1 km dari SMPN 1 Gembong kalau ditempuh dari Kabupaten Kudus. Tanjakan Trowelo ada tikungannya yang cukup tajam sehingga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Apalagi pada musim penghujan, tanjakan tersebut mengalami kerusakan jalan.

Berbagai cerita mistik juga menghiasi keangkeran tanjakan Trowelo tersebut. Berbagai penampakan makhluk astral menjadi cerita yang menarik tentang misteri tanjakan Trowelo. Pada tahun sebelum Covid 19, tanjakan Trowelo ditumbuhi 2 pohon beringin besar sehingga menambah aroma mistik tempat tersebut. Sekarang pohon tersebut sudah tumbang termakan usia. Sebagai penggantinya, muncullah semak belukar di kanan kiri jalan dan rimbunnya pohon jati milik penduduk sekitar.

Sekarang di sekitar lokasi sudah menjadi hunian penduduk dan kalau malam hari sudah ada lampu penerang. Meskipun demikian nama besar tanjakan Trowelo Gembong tidak lekang oleh jaman dan menjadi wisata mistis di malam hari.

Wartawan:ek

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya