Lereng Muria – Bulan Mei merupakan waktu yang sangat tepat untuk mengingat berdirinya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), karena induk olahraga pencak silat tersebut secara resmi berdiri pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta Jawa Tengah. Merujuk dari tulisan Murhananto dalam _Menyelami Pencak Silat_ (1993), menyatakan bahwa sebelum terbentuknya IPSI, pada bulan April 1947 diadakan rapat di Solo Jawa Tengah. Rapat tersebut dipimpin oleh Mr. Wongsonegoro dan terbentuklah Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia. Dalam rapat itu dihadiri 15 pendekar dari belahan Indonesia yaitu Mr. Wongsonegoro (Ketua Pusat Kebudayaan Kedu), Suratno Sastroamiprojo (Penulis Pusat Kebudayaan Kedu), Marijun Sudirogadiprodjo (Ketua Seksi Pencak Pusat Kebudayaan Kedu/SHO Magelang), S. Prodjosumitro (Ketua Pekan Olahraga Republik Indonesia Seksi Pencak), Karnadi (Kementrian Pembangunan dan Pemuda), Ali Marsaban (Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan), Dr. Sahar (Aliran Pencak Sumatra), Suria Atmadja (Aliran Pencak Jawa Barat), Mohammad Djoemali (Aliran Pencak Yogyakarta), Margono (SH Yogyakarta), Ismadi (SHO Yogyakarta), Roeslan (SH Kediri), Soeljahadikusumo (SH Madiun), Rachmad (SH Madiun) dan Munadji (SH Solo). Pada tanggal bulan Mei 1947 dibentuklah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI) dengan susunan pengurus sebagai berikut; Ketua: Mr. Wongsonegoro, Wakil Ketua: Soeria Atmadja, Penulis Umum: Marijun Sudirohadiprodjo, Bendahara: Suratno Sastroamidjojo dan pembantu diisi oleh peserta rapat yang lain. Bulan Juni 1948 dilakukan penyempurnaan pengurus IPSSI. Dalam Konggres IPSSI I pada bulan Desember 1950 di Yogyakarta salah satu keputusannya adalah merubah IPSSI menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Nama tersebut dipakai sampai sekarang sebagai induk organisasi pencak silat di Indonesia.
Wartawan Ek
Editor Linn