Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

JELANG RAMADHAN, PENJUAL BUNGA TABUR PASAR PURI BARU PATI PANEN

Suparmi, penjual bunga tabur dadakan di sekitar Pasar Puri Baru sedang melayani pembeli
Suparmi, penjual bunga tabur dadakan di sekitar Pasar Puri Baru sedang melayani pembeli

Lereng Muria – Menjelang datangnya bulan Ramadhan atau Puasa, berbagai tradisi masyarakat mulai dijalankan. Yang paling umum adalah nyadran atau pun ruwahan. Tradisi tersebut bertujuan untuk mendoakan roh para leluhur, orang tua, kerabat yang sudah ada di alam kubur. Suatu kebiasaan umat Islam datang ke makam leluhur dengan membawa bunga tabur sebagai kelengkapan ziarah kubur. Tak ayal lagi, kesempatan tersebut digunakan para penjual bunga tabur untuk menyediakan atau menyetok bunga dalam jumlah banyak. Pembeli pun mengalami peningkatan omzet pada hari-hari menjelang Ramadhan. Bahkan muncul penjual bunga tiban yang dulunya berprofesi lain. Sehingga jumlahnya semakin banyak dan berjajar di pinggir jalan. Seperti halnya di Pasar Puri Baru Kota Pati Kabupaten Pati, ada sekitar 65 penjual bunga tabur. Penjual tersebut berada di lokasi los bunga, pinggir jalan masuk pasar, sebelah kanan GOR Pesantenan dan daerah sekitar Pasar Puri Baru. Padahal hari biasa sekitar 7-10 penjual bunga tabur yang berjualan. Seperti yang diungkapkan oleh Suparmi (65 tahun) penjual bunga tabur di pinggiran Pasar Puri Baru yang ikut merasakan panen rejeki menjelang bulan Ramadan. “Sebenarnya saya penjual sayur keliling, tetapi ikut berjualan bunga tabur karena menjelang Ramadhan ini banyak yang memerlukan bunga untuk ziarah kubur. Alhamdulillaah untuk tambahan pendapatan,”tutur Suparmi yang berdomisili di Dukuh Cacah Desa Sukoharjo Kecamayan Margorejo Pati. Nampaknya para pedagang akan adaptasi dan pandai membaca peluang usaha di kala tradisi masyarakat berjalan dengan baik, termasuk tradisi nyadran yang diikuti dengan ziarah kubur yang pasti membutuhkan bunga tabur.

Wartawan Ek

Editor Linn

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya