Lereng muria – macam organisme atau makluk hidup pernah mengalami proses evolusi menuju kesempurnaan. Salah satunya adalah katak yang mampu hidup di dua alam yaitu darat dan perairan. Bagaimana proses evolusinya?
*Katak si Dua Alam*
Dilansir dari Gramedia.com, katak merupakan salah satu hewan amfibi yang memakan serangga. Hewan ini sangat mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Sebab, katak sendiri merupakan hewan yang bisa hidup di tempat yang memiliki kelembaban yang tinggi serta suhu yang panas. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu tempat yang cocok untuk katak.
Katak memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan kodok. Hewan ini sangat mudah ditemukan di area persawahan, hutan, dan juga rawa-rawa. Tempat-tempat tersebut merupakan habitat yang sangat ideal bagi hewan katak.
Sebab, semua tempat tersebut memiliki suhu yang pas bagi tubuh katak. Hewan ini memiliki proses metamorfosis atau daur hidup katak yang sangat unik dan sempurna.
*Ciri Karak Dua Alam* Dikutip dari Kompas.com, katak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.mereka adalah hewan ektoterm atau hewan berdarah dingin, 2.amfibi adalah satu-satunya hewan bertulang belakang. (vertebrata) yang mengalami metamorfosis sempurna, 3.bernafas dengan insang dalam fase larva, 4.karakteristik amfibi yang paling penting adalah kulit yang permeabel dan lembap sehingga memungkinkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dengan lingkungan, 5.memiliki kelenjar kulit khusus, 6.memiliki sistem peredaran darah tertutup, 7.kaki yang berselaput.
*Bukti Evolusi*
Katak adalah hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Kondisi ini membuat katak memiliki sistem pernapasan yang unik dan berbeda dengan hewan lainnya.
Katak bernapas dengan 2 organ, yaitu kulit dan paru-paru. Namun, ketika masih berbentuk kecebong, katak bernapas dengan insang. Ini menunjukkan bahwa proses metamorfosis pada katak benar-benar terjadi tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam.
*Pada fase kecebong*
Selama menjadi kecebong, kecebong bernapas menggunakan insang dan hidup sepenuhnya di air. Setelah berumur 9 hari, kecebong akan perlahan berubah menjadi katak dewasa. Saat terjadi proses ini, insang katak terus menyusut hingga sepenuhnya hilang.
*Pada fase katak*
Katak dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Paru-paru akan berfungsi sebagaimana hewan yang hidup di darat lainnya. Mereka akan menghirup udara melalui lubang hidung dan menuju ke paru-paru. Perbedaan katak dengan hewan lain adalah katak tidak memiliki diafragma dan tulang rusuk yang membantu paru-paru untuk mengembang dan mengempis ketika bernapas. Lubang hidung katak langsung terhubung ke rongga mulut katak. Untuk menyediakan ruang yang cukup untuk udara yang dihirup, katak menurunkan dasar mulutnya yang menyebabkan tenggorokannya terlihat menggembung. Ketika ini terjadi, udara dapat memasuki rongga mulut katak. Setelah udara
masuk, lubang hidung katak akan menutup. Udara akan masuk ke dalam paru-paru dengan kontraksi dari dasar mulut katak.
Wartawan:ek
Editor:amt




