Lereng Muria – Legenda Kebo Marcuet sangat terkenal bagi masyarakat Jawa, terutama penggemar sandiwara kethoprak. Seperti halnya masyarakat di Kabupaten Pati yang masih mempertahankan budaya tradisional tersebut. Cerita Kebo Marcuet ini sering dipentaskan dalam pagelaran kethoprak, di berbagai acara mulai sedekah bumi, hajatan dan lain sebagainya.
Jadi masyarakat Pati sudah sangat familier dengan tokoh yang namanya Kebo Marcuet, sosok manusia berkepala kerbau yang berwarna hitam menyeramkan. Kebo Marcuet ini dilengkapi krincingan pada kakinya, sehingga kalau berjalan ada suara gemerincing serta memiliki suara yang khas melenguh seperti kerbau, “oooowek”.
Siapa sangka sosok Kebo Marcuet muncul di dalam kegiatan Jumat Kreasi di Lapangan Basket SMAN 3 Pati pada hari Kamis (12/6/2025) yang lalu. Sontak saja kehadirannya membikin heboh bagi para penonton yang didominasi oleh para siswa. Beberapa siswa putri sampai berteriak histeris melihat kemunculan dari Kebo Marcuet tersebut. Tingkah polahnya seperti seniman kethoprak pada umumnya. Gelak tawa terdengar ketika Kebo Marcuet berbicara.
“Kebo Marcuet yang diperankan oleh anak SMAN 3 Pati sangat alami. Menyerupai seniman profesional, sangat luar biasa totalitasnya,”tutur Kepala SMAN 3 Pati Dr. Yuli Sudargini, S.Pd., M.Pd. pada saat di lokasi pementasan.

Legenda Kebo Marcuet tersebut dipentaskan oleh siswa kelas XI-9 yang mengambil latar belakang Kerajaan Majapahit. Pemberontakan Kebo Marcuet dari Kadipaten Brati yang kelak menjadi Blambangan berhasil dipadamkan oleh Joko Umbaran. Dan selanjutnya Joko Umbaran menjadi Adipati Blambangan bergelar Minak Jinggo yang akhirnya juga memberontak terhadap Majapahit.
Wartawan:ek
Editor:and