Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

KERIS PEMBAWA BENCANA

Ilustrasi Keris Kanjeng Kiai Empu Gandring (Foto:Detikcom)
Ilustrasi Keris Kanjeng Kiai Empu Gandring (Foto:Detikcom)

Lereng muria –         Keris merupakan senjata tradisional dari Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO tahun 2008 sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Dan diperingati sebagai Hari Keris Nasional setiap tanggal 19 April.

Para pecinta keris memandang senjata berluk (berkelok) ini dengan berbagai sudut pandang. Ada yang mengagumi sisi keindahannya dan mistisnya. Dari segi mistis, keris memiliki pengaruh terhadap pemiliknya dalam kehidupan sehari-hari.

Ada keris yang dipercaya berpengaruh positif dan ada juga yang berpengaruh negatif. Pengaruh positif tersebut berupa pembawa ketentraman, kedamaian, tolak bala dan lain sebagainya. Dan ada juga keris yang dipercaya membawa tuah negatif kepada pembawanya. Tuah negatif tersebut berupa hawa panas yang menimbulkan keinginan untuk marah, was-was, brangasan, ingin berkelahi dan lain sebagainya. Bahkan dapat menyebabkan penyakit dan kematian. Pada intinya membawa bencana bagi pemiliknya.

Menurut KRHT. Hudoyo Doyodipuro ada beberapa keris yang terkenal memberikan pengaruh buruk atau pembawa bencana bagi pemiliknya. Beberapa diantaranya adalah Keris Kiai Empu Gandring, Keris Kiai Setan Kober dan Keris Kiai Margopati.

Keris-keris pembawa bencana tersebut dikarenakan beberapa hal. Salah satunya adalah sumpah dari empu pembuat keris terhadap pemilik keris. Contohnya adalah Keris Kiai Empu Gandring yang dibuat pada jaman Kerajaan Singosari. Keris bertuah tersebut bahkan merenggut nyawa sampai tujuh turunan. Beberapa tokoh besar yang terbunuh oleh Keris Kiai Empu Gandring adalah Empu Gandring, Tunggul Ametung, Ken Arok, Anusapati dan Toh Joyo.

Keris lain yang terkenal membawa bencana adalah Keris Kanjeng Kiai Setan Kober (Kiai Setan Kobar), ada juga yang menyebut Kiai Brongot Setan Kober. Kiai Brongot Setan Kober membawa bencana bagi pemiliknya karena memberi pengaruh hawa panas bagi pemegangnya. Keris ini ada pada jaman kerajaan Demak Bintoro.

Ilustrasi Keris Kanjeng Kiai Brongot Setan Kober (Foto:RRI.co.id)
Ilustrasi Keris Kanjeng Kiai Brongot Setan Kober (Foto:RRI.co.id)

 

Awalnya Brongot Setan Kober ini milik Sunan Kudus tetapi diberikan kepada Adipati Jipang Panolan (daerah Cepu Kabupaten Blora) Aria Penangsang sebagai muridnya. Ketika Aria Penangsang memiliki Kiai Setan Kober, nafsu untuk membunuh lawan politiknya sangat besar. Hawa nafsu marah pun sangat luar biasa. Dan pada akhirnya Aria Penangsang meninggal dunia karena ususnya terputus oleh Kiai Brongot Setan Kober pada saat bertempur menghadapi Danang Sutawijaya putra angkat Sultan Hadi Wijaya dari Pajang.

Bagaimana nasib keris pembawa bencana tersebut? Beberapa ahli berpendapat bahwa Keris Kiai Empu Gandring dilarung di Pantai Selatan. Sedangkan Kiai Setan Kober berada di Kraton Mataram atau dikuburkan bersamaan jasadnya Adipati Aria Penangsang. Wallahu a’lam bishawab.

 

Wartawan:ek

Editor:amt

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya