Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

KISAH PEDAGANG KERUDUNG SAAT PASAR NGAWEN BLORA TERBAKAR

Pasar Ngawen Blora yang terbakar mengeluarkan kepulan asap warna hitam
Pasar Ngawen Blora yang terbakar mengeluarkan kepulan asap warna hitam

Lereng Muria- Ini kisah pengakuan Nur Yuliati (44 tahun) warga Kampung Sukolilo Kelurahan Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Nur, begitu teman-temannya menyapa adalah pedagang busana muslim terkhusus kerudung/jilbab yang menjadi korban kebakaran Pasar Ngawen. Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 14.00 diperkirakan oleh  lilin yang lupa dimatikan oleh salah satu pedagang.Karena mulai pukul 10.00 PLN mematikan aliran listrik  atau listrik dalam kondisi mati. Inilah sekilas kisah yang dialami oleh Nur Yuliati.

Nur Yuliati salah satu pedagang kerudung Pasar Ngawen di kiosnya sebelum terjadi kebakaran
Nur Yuliati salah satu pedagang kerudung Pasar Ngawen di kiosnya sebelum terjadi kebakaran

Pada hari Selasa (9/1/2024) Pasar Ngawen Blora  bagian dalam habis terbakar,  hanya tersisa bangunan ruko-ruko  di  tepi jalan saja. Tentunya saya  secara pribadi sangat berduka sebab  hanya bisa menyelamatkan 40% dari  total dagangan.  Saya hanya punya waktu 5 menit untuk bergerak sangat cepat dari pusat kobaran  api.  Sebab 5 menit kemudian semburan hawa panas sudah sangat kuat terasa disertai reruntuhan bangunan.

Salah satu los Pasar Ngawen Blora yang terbakar dan masih menyisakan bara api
Salah satu los Pasar Ngawen Blora yang terbakar dan masih menyisakan bara api

Beberapa pedagang menangis,  menjerit, tanpa henti-hentinya bersholawat sambil berlarian kesana kemari itu sudah pasti. Akan tetapi ketika  sudah berada di  luar pasar, saya  menyadari ketika melihat teman-teman    lain yang lebih jauh menderita. Kerugian mereka lebih besar dibanding dengan saya sebab sama sekali tidak sempat melakukan apa-apa.  Hanya bisa diam membisu bercucuran air mata sambil memandang kobaran api bahkan sampai pingsan  membuat saya tegar, ikhlas dan  ridho.  Bahwa semua ini hanya titipan Allah yang sifatnya memang hanya sementara. Doa dan pangestunya untuk saya dan pedagang lainnya nggiih  teman-teman. Dan sekarang, Pasar Ngawen ludes tidak tersisa.

 

Wartawan : EK

Editor : Fafa

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya