Lereng Muria – Pada jaman sekarang, menu makanan dan minuman untuk berbuka puasa sangat bervariasi serta banyak pilihan. Banyak diperjualbelikan di pinggir jalan pada waktu sore menjelang berbuka puasa. Salah satunya adalah minuman kolak, yang terbuat dari santan dan gula merah.
Kolak ini kategori minuman khas dikonsumsikan oleh warga Indonesia. Tetapi akan menjamur di lapak pedagang di bulan Ramadhan menjelang buka puasa. Selain kuah yang manis dari gula merah dan santan, juga dikombinasi dengan pisang, tape, ketela, singkong, kolang kaling dan lain sebagainya.
Pada jaman dulu sekitar tahun 1980-an, kolak masih sederhana isinya maka dikatakan kolak jadul. Di sekitar daerah Gembong Kabupaten Pati, kolak ini dikombinasikan hanya dengan ketela pohon, kacang tholo (biji kacang panjang) dan tape. Hal ini termasuk hal yang biasa, karena ketela pohon cocok tumbuh di wilayah Gembong dan sekitarnya.
Gembong juga terkenal sentra industri kecil tape karena bahan baku melimpah sehingga kolak pun berbahan tape. Biji kacang panjang juga melimpah di Gembong karena memang tanahnya cocok dan banyak warga yang menanamnya. Terkadang ditambahi pisang, itu pun jarang sekali. Maka, kolak jadul itu karena dikonsumsikan pada jaman dahulu (tahun 1980-an) dan berisi ketela pohon atau tape ketela.
Jadi pada bulan Puasa kolak jadul menjadi andalan karena pada jamannya, hanya itu yang dijumpai. Dan bahan tersebut melimpah dan tidak usah membeli karena warga sudah menanamnya sendiri.
Wartawan:ek
Editor:and