Lereng muria – Setiap pagi di Perum Rendole Indah Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Pati, selalu dilewati oleh pedagang keliling yang menawarkan dagangannya. Salah satunya adalah Dhe Ut, begitu warga perumahan biasa menyapa yang berasal dari Dukuh Muktisari Desa Miktiharjo Kecamatan Margorejo Pati.
Setiap pagi Dhe Ut mengayuh sepeda mengelilingi perumahan di Desa Muktiharjo dengan suara yang khas. Dagangan utamanya adalah krupuk. Sebagai pelengkapnya membawa berbagai macam dagangan. Salah satunya adalah lontong semur.
Harga per porsi yang terdiri dari satu batang lantong dan sayur semur seharga Rp. 5.000. Lontong dalam kondisi utuh masih terbungkus daun pisang dan sayur semur dikemas di dalam plastik. Isi sayur semur terdiri dari kuah santan, tahu, tempe dan daging.
Rasa kuah semur termasuk gurih cenderung manis. Tetapi ada yang unik ketika lidah menyentuh kuah semur yaitu rasa jinten yang menambah lezatnya hidangan pagi. Jinten tersebut ternyata berasal dari bumbu semur yang sudah dihaluskan.
Memang tidak semua orang menyukai kuah semur yang dikombinasi dengan jinten. Jadi rasanya aneh karena tidak terbiasa. Tetapi paling tidak adanya jinten ini memberi variasi rasa pada sayur semur yang sudah menjadi pelengkap makan pagi di Indonesia terkhusus Kabupaten Pati.
Wartawan ek
Editor amt
