Lereng Muria – Berbagai adat tradisi dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Tradisi tersebut sudah turun temurun dilakukan oleh para leluhur yang sudah berumur ratusan tahun. Tradisi tersebut sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Salah satunya adalah kegiatan menyambut bulan-bulan dan peristiwa tertentu yaitu Mapak Tanggal menyambut bulan Mulud (penanggalan Jawa). Istilah lain untuk bulan Mulud adalah Maulud dan Robiul Awwal. Mapak Tanggal ini dilakukan pada waktu sebelum bulan Maulud datang. Biasanya 2 atau 3 hari sebelum bulan Maulud datang. Tanggal sudah datang dengan ditandai munculnya bulan sabit di langit sebelah timur.
Kegiatan yang dilakukan setiap orang berbeda-beda, tetapi pada intinya sama yaitu menyambut datangnya bulan Mulud. Kegiatan yang dilakukan masyarakat Jawa diantaranya puasa, tirakat, riyadhoh, sireh dan lain sebagainya.
Tirakat dimaknai usaha untuk mengendalikan hawa nafsu yang ada pada diri manusia. Riyadhoh berarti melatih diri terhadap sesuatu yang diinginkan. Pada intinya kedua-duanya memiliki makna yang sama yaitu menahan diri.
Sedangkan sireh diartikan kegiatan mengurangi kenikmatan duniawi dengan cara mengunsumsikan makanan yang lezat. Diantaranya menghindari garam, gula dan berbagai macam bumbu. Bahkan memakan berbagai umbi-umbian dan ketela. Jadi yang dikonsumsikan serba tawar tanpa rasa.
Ini semua dilakukan untuk menyambut bulan lahirnya Nabi Muhammad panutan umat Islam. Selain itu untuk menghormati bulan Maulud sebagai bulan lahirnya Sang Rosul pembawa penerang dari jaman kegelapan.
Oleh karena itu tidak salah apabila masyarakat Jawa yang beragama Islam menyambutnya dengan berbagai kegiatan yang bermakna spiritual dengan harapan mendapat berkah dari datangnya bulan Mulud ini.
Wartawan:ek
Editor:and