Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

MASASE SH TERATE CABANG PATI GARAP RELAWAN BPBD

Foto Muhammad Lintang sedang memijat salah seorang relawan BPBD
Foto Muhammad Lintang sedang memijat salah seorang relawan BPBD

Lereng Muria – Hari Minggu 12 Maret 2023 di Kantor Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati tidak seperti biasanya. Di antara sibuknya tim relawan BPBD memasak makanan di dapur umum untuk korban banjir di Pati, hadirlah 2 orang masase (pemijat) dari Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Pati Pusat Madiun. Keduanya adalah Muhammad Suprayitno (25 tahun) dan Muhammad Lintang Terate (20 tahun) yang datang dengan membawa perlengkapan pijat berupa handuk dan hand body. Kehadiran keduanya disambut hangat oleh para relawan yang sudah mengalami kelelahan karena sudah seminggu bekerja keras membantu ransum makanan untuk korban banjir.

Foto Muhammad Suprayitno sedang memijat  relawan BPBD Warsito (telanjang dada)
Foto Muhammad Suprayitno sedang memijat relawan BPBD Warsito (telanjang dada)

Relawan yang merasa memiliki masalah kebugaran tentang otot dan cidera langsung antri untuk mendapatkan pijat gratis. “Ini sesuatu yang baru, ada relawan pemijat memijat kami. Saya merasa lebih segar setelah dipijat oleh Mas Lintang. Terima kasih SH Terate Pati,”tutur Abah Sutiknya koordinator relawan BPBD. Hal yang sama diungkapkan Warsito salah satu relawan BPBD dari Gembong. “Pijatan Mas Suprayitno memang luar biasa, ini badan saya langsung segar kembali. Semoga barokah dan ilmunya bermanfaat yaa mas,”tutur relawan yang sering disapa Mbah Brewok ini. Ketika ditemui Lerengmuria.com kedua pemijat itu mengucapkan terima kasih kepada SH Terate Cabang Pati dan BPBD Pati yang sudah dipercaya meringankan beban para relawan. “Ini pengalaman pertama sebagai relawan pemijat. Sebagian besar keluhan pada otot di punggung dan leher. Alhamdulillaah bisa kami atasi,”tutur Muhammad Suprayitno. Hal yang sama diungkapkan Muhammad Lintang Terate masase yang lebih muda. “Bapak-bapak keluhnya di punggung. Di tulang belikat saya temukan otot yang kaku, bentuknya seperti bola-bola kecil. Inilah yang saya pijat supaya ototnya fleksibel kembali,”tutur Muhammad Lintang pemijat yang masih berstatus mahasiswa Unnes Semarang tersebut. Yang ikut pijat tidak hanya relawan laki-laki, perempuan juga ada. Karena keterbatasan waktu relawan yang dipijat pun terbatas, hanya sekitar 14 orang. Durasi sekali memijat berkisar 20-45 menit tergantung kondisi pasiennya. Secara terpisah Ketua Cabang SH Terate Pati Adul Kalim, M.M.,M.Pd.I. menuturkan bahwa diterjunkannya 2 masase tersebut sebagai wujud pengabdian masyarakat, kepedulian dari organisasi dan ikut memayu hayuning bawono atau bermanfaat untuk sesama manusia serta ikut memperindah dunia, pungkasnya diakhir wawancara.

Wartawan : Ek

Editor :Linn

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya