Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Teaching at The Right Level (TaRl) dengan model Cooperative integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis dengan media internet dan Bauran.

Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Teaching at The Right Level (TaRl) dengan model Cooperative integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis dengan media internet dan Bauran.

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran. Lokasi Di SMA Negeri 3 Pati, Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Tujuan yang ingin dicapai adalah Peserta didik mampu menganalisis isi dari gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cetak dan elektronik. Penulis Eko Yuli Rahayu,S.S pada hari Jumat tanggal 19 Januari 2024.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

Latar belakang yang menjadi masalah adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis isi dari gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cetak dan elektronik.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena karena berdasarkan pengalaman mengajar peserta didik kelas XI serta berbagi pengalaman dengan guru Bahasa Indonesia dalam menganalisis isi dari gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cetak dan elektronik lain yang juga memiliki permasalahan serupa, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri pribadi juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

Dengan adanya referensi dari praktik pembelajaran ini rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dapat menerapkan hal baik dalam praktik ini untuk meningkatkan keterampilan membaca teks novel dan hasil belajar peserta didik.

Selain itu, rekan guru juga dapat memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun dari praktik yang telah dilakukan, sehingga pada akhirnya terjadi hubungan timbal balik yang baik untuk proses pembelajaran yang lebih baik di sekolah masing-masing.

Proses pembelajaran yang baik tentu saja akan berdampak pada hasil belajar yang baik pula. Di harapkan dengan proses pembelajaran yang baik akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar peserta didik ini secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu pembelajaran sekolah.

Sekolah dengan praktik mengajar yang baik diharapakan menjadi garda terdepan dalam merealisasikan cita-cita perjuangan pendiri bangsa yang tertuang dalam UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah dengan praktik pembelajaran yang baik akan menghasilkan lulusan berkualitas sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini ?

Saya yang berperan sebagai peneliti dan juga guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif.

Adapun tahapan yang dilakukan secara umum adalah merencakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran.

Pada tahap perencanaan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran saya kemudian menyiapkan : modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan ajar, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), assesmen atau penilaian dari mulai assesmen diagnostic, assesmen formatif dan assesmen sumatif.

Pada tahap melaksanakan pembelajaran, saya bertanggung jawab melaksanakan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dan tujuan pembelajaran serta hasil belajar yang dicapai peserta didik sesuai dengan kriteria yang diharapkan.

Pada tahap mengevaluasi pembelajaran, yang dilakukan adalah menganalisis pencapaian hasil isian assesmen penilaian secara menyeluruh meliputi assesmen diagnostik, assesmen formatif dan assesmen sumatif, peserta didik selama pembelajaran apakah sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum. Selain itu umpan balik dari peserta didik terkait perasaan yang dirasakan saat melaksanakan pembelajaran juga menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan sebagai evaluasi pembelajaran.

Setelah mendapatkan hasil evaluasi pembelajaran, guru

melakukan refleksi untuk menentukan tindakan yang akan diambil pada pembelajaran selanjutnya.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Tantangan terbesar untuk mencapai tujuan tersebut adalah mengubah pola pembelajaran yang berpaku pada teks buku / hanya mendengar ceramah guru, menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menerapkan keterampilan membaca teks novel. Karena peserta didik belajar tidak hanya untuk mencapai hasil, melainkan membiasakan belajar melalui proses membaca, selain dapat melatih detail keterampilan membaca, dapat pula membentuk pola berpikir peserta didik menggunakan logika berpikir.

Untuk melakukan hal tersebut dengan baik, seorang guru hendaknya dapat memberikan kesempatan agar peserta didik dapat mengambangkan keterampilan membacanya dengan menerapkan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman dan melatih keterampilan membaca. Namun seringkali guru hanya memberikan materi hanya dengan ceramah, atau meminta

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut ?

Dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu adanya kegiatan yang dapat melatih keterampilan membaca, tidak hanya melihat hasil belajar. Maka upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik dalam menganalisis isi dari gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cerak dan elektronik dengan metode pemecahan masalah untuk memberikan pengalaman langsung dengan pendekatan TaRL (Teaching at The Right Level).

Metode pemecahan masalah dengan pendekatan TaRL umumnya digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah untuk menumbuhkan aktivitas keterampilan membaca peserta didik dalam melakukan kegiatan studi kasus, atau pemecahan masalah lewat sebuah kasus. Keterampilan proses sangat penting dimiliki seseorang, karena keterampilan membaca merupakan cara yang khas dalam menghadapi pengalaman yang berkenaan dengan semua segi kehidupan yang relevan bagi peserta didik. Peserta didik diharapkan ikut serta dan aktif dalam kegiatan membaca, mengobservasi, melakukan eksperimen menganalisis, mengkomunikasikan serta menginferensi. Assemen, grouping, basic skills pedagogy, mentoring dan monitoring. Pendidik/ guru turut berperan penting dalam kegiatan pembelajaran dan mampu menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar, sehingga keterampilan membaca peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkat.

Selain itu berdasarkan teori kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience) menurut Edgar Dale hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (konkrit), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak).

Menyadari kedua hal tersebut, dapat ditarik sebuah hipotesis bahwa dengan melakukan analisis peserta didik dapat melatih keterampilan mengevaluasi gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca serta mendapatkan pengalaman langsung.

Untuk merealisasikan aksi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan kordinasi dengan kepala sekolah,

2. Wawancara dengan kepala sekolah serta

3. Menyiapkan kajian literatur,

4. Merumuskan solusi,

5. Menentukan standar keberhasilan yaitu 70 pada 80%

6. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, LKPD, media, asesmen dan bahan ajar dalam satu pertemuan tentang materi mengevaluasi gagasan berdasarkana kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cetak dan elektronik.

7. Mengagendakan waktu pelaksanaan aksi PPL 2 dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 November 2022 pukul 07.30-08.40 WIB.

8. Menghubungi rekan sejawat Guru Ibu Nurjayanti, S.Pd untuk membantu merekam kegiatan pembelajaran.

9. Pembagian kelompok peserta didik yang terdiri dari 9 kelompok yang beranggotakan 4-5 peserta didik secara heterogen dan meminta peserta didik untuk membawa alat dan bahan untuk pembelajaran.

10. Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan kelas XI, proyektor, materi persentasi dari canva, dan mencetak LKPD, bahan ajar, dan soal evaluasi.

Strategi apa yang digunakan? Bagaimana prosesnya?

1. Strategi pertama yang dilakukan guru dalam pemilihan pendekatan, model, dan metode. Pendekatan yang digunakan guru yaitu pendekatan kontekstual. Model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik adalah model pembelajaran Teaching at The Right Level (TaRl) dengan model Cooperative integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis dengan media internet dan Problem Based Learning (PBL) dan Bauran. Metode yang digunakan yaitu diskusi, interaktif, PPT interaktif dan penugasan.

2. Kemudian melihat kesesuaian materi yang terdapat di dalam buku buku dan novel dalam aplikasi Frizo atau novel online mengembangkan materi kemudian menyesuaikan dengan sintaks gabungan model PBL TaRL dan Bauran.

3. Strategi ketiga yang dilakukan oleh guru dalam pemilihan metode pembelajaan adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Disini guru memilih metode pembelajaran yang variatif yang akan digunakan yaitu metode tanya jawab, penugasan dan diskusi interaktif. Proses pemilihan metode ini pertama guru harus mempelajari materi yang akan diajarkan serta jenis percobaan yang sesuai. Kemudian merancang pembelajaran yang sesuai dengan strategi yang telah ditentukan.

4. Strategi keempat adalah menentukan penilaian yang sesuai untuk mengukur tujuan pembalajaran yang dilakukan yaitu :

Assesmen diognostik kognitif dengan menjawab lima pertanyaan. KKTP yang diharapkan diatas 50 poin.

Assesmen formatif, peserta didik disuruh membaca teks yang sudah dipilihkan, kemudian menjawab soal-soal yang terkait dengan teks novel tersebut. Soal terdiri dari lima soal dan KKTP yang diharapkan diatas 60 poin.

Assesmen Sumatif, peserta didik disuruh menjawab lima pertanyaan dengan bentuk pilihan ganda dan pilihan ganda kompeks. KKTP yang diharapkan diatas 60 poin.

5. Menciptakan kelas yang kondusif, dimulai dengan membagi peserta didik kedalam kelompok yang sesuai, memberi tugas, memberi pujian, memberikan penghargaan, membuat peserta didik aktif, memberikan nilai dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar sesuai rencana. Melakukan refleksi evaluasi atas pembelajaran yang telah dilakukan.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Sumber daya atau materi yang di perlukan dalam pembelajaran ini adalah kemampuan guru menguasai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Teaching at The Right Level (TaRL), Bauran dan juga kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran yang akan di ajarkan terkait dengan ketrampilan membaca teks novel di media cetak atau elektronik dan menentukan apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan peserta didik yaitu aplikasi membaca novel lewat aplikasi frizo atau teks-teks novel dari internet.

Media yang digunakan yaitu bahan tayang power point dan proyektor untuk menayangkan power point tersebut ketika pembelajaran.

Sumber belajar yang digunakan yaitu buku guru dan peserta didik kurikulum merdeka dan dari ineternet.

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

Berdasarkan hasil observasi, serta penilaian yang dilakukan adapun dampak adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik terlihat antusias dan bersemangat serta aktif selama pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penilaian sikap peserta didik yang mana rata- rata nilai assesmen diagnostik adalah 77, rata-rata nilai assesmen formatif 82, serta rata-rata nilai assesmen sumatif 82.

2. Peserta didik dapat menyajikan laporan hasil percobaan yang ada di LKPD dengan tepat meski masih ada beberapa kelompok yang belum lengkap dalam menyimpulkan hasil percobaan.

3. Hasil evaluasi : Berdasarkan hasil evaluasi yang di lakukan hasil rata rata kelas 75 hal ini sudah melebihi batas KKTP yang ditentukan yaitu 70. Walaupun memang masih ada 3 peserta didik yang baru bisa membaca sehingga ketika diberi soal secara tertulis tidak memahami isi soal yang diberikan dan nilainya masih dibawah KKTP.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Hasilnya efektif karena beberapa alasan, yang pertama peserta didik senang ketika pembelajaran, hal tersebut terlihat dari senyum ceria mereka saat melakukan pembelajaran dan tak jarang peserta didik mencoba membaca teks novel lain yang tidak tercantum dalam juduk yang sudah ditentukan di LKPD karena mereka penasaran dan takjub dengan cerita-cerita yang dapat menarik di aplikasi membaca novel di frizo. Kedua jika dilihat dari rekap akhir nilai yang diperoleh dari aspek penilaian atau assesmen baik diognostik, formatif maupun sumatif, sudah lebih dari 80% peserta didik memperoleh KKTP diatas 70. Ketiga saat guru memberitahukan kegiatan selanjutnya masih melakukan kegiatan membaca teks novel yang lain di aplikasi frizo, peserta didik senang dan bersemangat. Dari ketiga alasan tersebut, alasan nomor tiga yang menjadi penguat bahwa pembelajaran ini berhasil adalah adanya keinginan dan semangat peserta didik untuk terus belajar dan membaca.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

Respon dari peserta didik :

1. Peserta didik sangat antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran karena mereka bisa mengevalauasi gagasan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca teks novel di media cetak dan elektronik. Serta merasa senang bisa mambaca berbagai jenis teks novel di aplikasi frizo.

2. Praktik tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Respon dari rekan guru :

1. Rekan guru menyambut baik dengan apa yang sudah dilakukan karena secara tidak langsung memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan pembelajaran inovatif lain.

2. Respon dari kepala sekolah sebagai pimpinan di SMA Negeri 3 Pati sangat mendukung, beliau berharap agar kami para guru terus belajar dan melakukan pembelajaran yang inovatif dalam meyajikan materi kepada peserta didik.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor faktor penyebab keberhasilan aksi ini adalah :

• Model, metode pembelajaran yang digunakan sesuai.

• Perencanaan yang terukur

• Perangkat pembelajaran yang lengkap

• Fasilitas yang ada disekolah cukup memadai

• Dukungan dari rekan-rekan guru dan kepala sekolah

• Kerja sama yang baik yang ditunjukan oleh peserta didik

Adapun ada beberapa kekurangan antara lain :

1. Pengelolaan waktu terutama saat mengerjakan LKPD yang cukup lama, dari perkiraan.

2. Pemahaman peserta didik dalam memahami maksud soal. Sehingga ketika diberikan soal evaluasi harus dijelaskan kembali oleh guru maksud soal tersebut.

3. Pengelolaan kelas perlu ditingkatkan sehingga suasana pembelajaran tetap kondusif, terutama ketika menyimak teman yang sedang presentasi dan guru sedang menjelaskan.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

• Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik maka perlu dilakukan analisis permasalahan yang dialami oleh peserta didik, menganalis solusi, membuat perencanaan dengan baik dan matang serta pada saat aksi dilakukan sesuai dengan perencanaan, setelah itu perlu adanya refleksi.

• Pembelajaran lainnya yang dapat diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah, seharusnya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan dan yang akan dicapai dan sesuai dengan karakteristik peserta didik maupun materi yang diajarkan.

 

 

 

 

 

 

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya