Lereng Muria_Madiun dikenal sebagai Kota Pendekar dengan berbagai perguruan pencak silat lahir dan berkembang di sana. Beberapa perguruan tersebut di antaranya adalah Setia Hati, Setia Hati Terate, Setia Hati TM Winongo, IKS PI Kera Sakti, SH Tuhu Tekad, Roso Tunggal, Setia Hati Pilangbango, Ki Ageng Pandanalas dan lain sebagainya. Salah satu latihan di Kota Madiun terletak Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate atau SH Terate Jln. Merak no.10 Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo. Pada hari Minggu (3/3/2023) diadakan latihan di Krida Satria Tama yang merupakan bagian dari Padepokan Agung SH Terate Pusat Madiun.
Latihan itu diikuti 65 siswa usia dini dari sabuk polos dan jambon. Dan beberapa ada yang bersabuk hijau. Materi pada pagi itu berupa jurus tunggal baku IPSI tangan kosong. Dengan dipimpin Mas Didit dan dibantu oleh 6 pelatih yang lain, latihan terlihat lebih semangat dan menarik. Mas Didit berdiri di depan siswa dengan memberikan contoh gerakan jurus, sedangkan pelatih yang lain membenarkan gerakan siswa yang kurang tepat. “Ini merupakan latihan rutin setiap hari minggu pagi yang diikuti oleh warga sekitar Padepokan Agung. Program latihan ini sudah berjalan bertahun-tahun. Alhamdulillah mendapat sambutan dari warga masyarakat dan Padepokan Agung SH Terate,”tutur Septiawan salah satu pelatih yang pengesahan SH Terate tahun 2017 pada pagi itu. “Siswa yang ikut latihan berasal dari Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. Alhamdulillaah apresiasi dari warga sekitar sangat bagus. Bahkan apabila ada siswa yang berseragam pulang ke rumah, minggu berikutnya membawa temannya untuk ikut bergabung latihan,”tutur pelatih yang berdomisili di Jln. Merak Selatan no. 44 Kota Madiun ini. “Materi latihan meliputi teknik tendangan, pukulan, tangkisan, tangkapan, senam, jurus, seni tunggal baku IPSI dan sebagainya.
Alhamdulillaah semangat siswa dan dukungan dari orang tua luar biasa,”tutur Mas Didit koordinator pelatih. Para siswa tersebut hadir sejak pagi yang diantar orang tua. Siswa terlihat semangat dan ceria untuk mengikuti latihan. Tidak segan-segan siswa tersebut memakai seragam dari rumahnya. Orang tua juga menunggui anak-anaknya dan tidak jarang memotret anaknya pada momen tertentu dengan menggunakan kamera HP. Ini menunjukkan semangat yang luar biasa dalam rangka mengembangkan pencak silat SH Terate sebagai budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia.
Wartawan : EK
Editor : Fafa