Lereng muria – Bulan Ruwah (penanggalan Jawa) segera berakhir, bulan Ramadhan di depan mata. Berdasarkan adat tradisi masyarakat Islam di Indonesia, mereka mengadakan acara yang sering disebut Nyadran. Nyadran diartikan mengirim doa kepada para leluhur, orang tua dan sanak kerabat yang sudah meninggal dunia. Pada umumnya mereka mendatangi pemakaman umum untuk melakukan ziarah kubur terhadap leluhur.
Salah satu kelengkapan yang dibawa adalah bunga tabur yang nanti ditaburkan di atas pusara atau makam leluhur yang sudah meninggal. Akhirnya ribuan penjual bunga tabur merebak di berbagai sudut pasar tradisional di Indonesia.

Di Pasar Puri Baru Kecamatan Pati Kabupaten Pati, yang notabene adalah pasar tradisional terbesar di Kota Pati mengalami hal yang sama yaitu merebaknya penjual bunga tabur di sekitar Pasar Puri Baru dan sekitarnya. Ratusan penjual bunga tabur bermunculan di sekitar GOR Pesantenan Puri, Pasar Puri Baru Pati dan sekitarnya. Mulai 7 hari menjelang bulan Ramadhan penjual bunga tabur mulai bermunculan. Semakin ramai ketika beberapa hari menjelang bulan Ramadhan.
Bahkan penjual bunga tidak hanya berasal dari Kota Pati tetapi dari luar Kota Pati juga. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Anik dari Desa Winong Kecamatan Winong Pati yang berjualan di gang depan Pasar Puri Baru bahwa keikutsertaannya berjualan bunga tabur untuk menambah pendapatan di musim Nyadran. “Menjelang bulam Ramadhan memang banyak warga yang membutuhkan bunga tabur untuk ziarah. Maka kami menyediakan bunga tabur tersebut dan Alhamdulillaah hari ini sudah habis,”tutur Ibu Anik kepada Lerengmuria.com pada hari Kamis sore (27/2/2025) di lokasi jualannya.
“Ini masih satu hari besuk, semoga ada barang dagangan yang dibawa karena sudah sulit mendapatkan bunga sekarang. Harapannya tahun depan lebih ramai lagi dan stok barang dagangan tetap ada,”imbuh Bu Anik.
Para pembeli bunga tabur berjubel pada sore hari ini karena sudah pulang kerja. Sehingga beberapa ruas gang di Pasar Puri Baru dan di luar pasar macet sementara. Hadirnya pedagang bunga tabur dadakan ini juga memperlancar roda ekonomi masyarakat Pati. Dan dapat merasakan berkah dari datangnya bulan Ramadhan.
Wartawan:ek
Editor:amt