Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

PASLON BERBUSANA ADAT, WUJUD KEBERAGAMAN BUDAYA

Paslon 1 Endita Gea Amanda/M.Labib Hilmi yang menenakan busana Provinsi NTT
Paslon 1 Endita Gea Amanda/M.Labib Hilmi yang menenakan busana Provinsi NTT

Lereng Muria – Ada yang unik dalam kampanye Pemilos SMAN 3 Pati pada hari Senin (23/9/2024) yang lalu. Dua pasangan calon (paslon) mengenakan busana adat. Paslon 1, Endita Gea Amanda/M. Labib Hilmi mengenakan busana adat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedangkan paslon 2 Raditya Pratama/M.Fahri Al Muhfid mengenakan busana adat Provinsi Bali.

Kejadian tersebut terlihat unik dan berbhinneka banget. Bervariasi dalam kehidupan dan perbedaan dalam hal tertentu adalah hal yang biasa. Keberagamaan budaya merupakan kekayaan bagi Indonedia. Bahkan dengan mengenakan busana adat tersebut, kampanya Pemilos semakin meriah dan menarik perhatian bagi siswa dan guru.

Ketika disinggung perihal pemakaian busana adat Provinsi NTT, Endita Gea Amanda paslon 1 menuturkan bahwa ada ketertarkan dengan pakaian adat NTT tersebut. “Alasan Kami sebagai Paslon 1 mengenakan pakaian adat NTT, karena kami tertarik dengan pakaian adat NTT dan kami merasa pakaian adat NTT memiliki aksesoris yang unik, dan motif pakaiannya yang menarik. Serta kami dapat mengenalkan pakaian adat NTT atau pakaian adat dari luar pulau Jawa agar semakin dikenal oleh masyarakat terutama siswa SMAN 3 Pati,”tutur Endita Gea yang juga diamini oleh M. Labib Hilmi sebagai pasangannya.

Busana adat Provinsi Bali yang menjadi pilihan Paslon 2 Raditya Pratama/M.Fahri Al Muhfid dalam Pemilos SMAN 3 Pati
Busana adat Provinsi Bali yang menjadi pilihan Paslon 2 Raditya Pratama/M.Fahri Al Muhfid dalam Pemilos SMAN 3 Pati

“Kami memilih busana adat Bali karena kami berdua merasa adat Bali merupakan pakaian yang praktis dan juga elegan jika dikenakan oleh laki laki. Selain itu Bali juga memiliki keberagaman budaya yang menarik, maka dari itu kami memilih budaya adat Bali,”tutur Raditya Pratama yang mendapat persetujuan dari M.Fahri Al Muhfid pasangannya ini.

Memang adanya keberagaman budaya yang ditampilkan dalam Pemilos SMAN 3 Pati ini memiliki nilai positif tersendiri terhadap acara yang digelar. Paling tidak membuat suasana kampanye Pemilos menjadi lebih hidup, semarak, tidak monoton dan bersemangat serta sedap dipandang mata.

 

Penulis: Tim Jurnalistik SMA Negeri 3 Pati

Editor: Bara

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya