Lereng muria – Hari Kamis pagi (7/11/2024) yang sejuk sejumlah 36 siswa SMAN 3 Pati dengan mengendarai 2 angkutan kota menuju ke Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Tujuannya adalah Museum Situs Purbakala Patiayam Terban, salah satu museum di Kabupaten Kudus yang menyimpan benda purbakala berupa fosil hewan. Situs tersebut mengoleksi sekitar 6.230 fragmen benda purbakala, 3.500 sudah teridentifikasi.
Dengan didampingi oleh guru sejarah SMAN 3 Pati Eddi Waluyo, S.Pd., para siswa tersebut disambut oleh petugas/pemandu Museum Situs Purbakala Patiayam Erri Mustakim dengan ramah. Erri Mustakim dengan panjang lebar menerangkan koleksi satu persatu secara detail dan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Bahkan beberapa siswa bertanya kepada pemandu tentang berbagai hal yang belum dimengerti.
Ketika dihubungi oleh Wartawan Jurnalistik SMAGA Pati tentang latar belakang dan tujuan melakukan kunjungan ke Museum Situs Purbakala Patiayam tersebut, Eddi Waluyo, S.Pd. mengungkapkan bahwa berkeinginan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih variatif sesuai harapan dan minat siswa. “Selain itu, kurangnya pemahaman siswa terhadap situs-situs purbakala. Sehingga kami adakan studi observasi di tempat bersejarah ini,”tutur Eddi Waluyo, S.Pd.
“Tujuan dari kunjungan ke Meseum Situs Purbakala Patiayam ini adalah agar siswa lebih memahami materi sejarah lewat pembelajaran dengan sistem observasi. Dengan pembelajaran studi observasi diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan siswa terhadap mapel sejarah dan museum/situs-situs purbakala,”imbuh Eddi Waluyo, S.Pd.
Adanya kunjungan atau studi observasi ke situs purbakala tersebut mendapat tanggapan positif dari Dyah Ayu Pitalokasari, salah satu siswa kelas X-8 yang mengikuti acara tersebut. “Kunjungan ke Museum Situs Patiayam ini dapat menambah ilmu, wawasan, pemikiran dan mengetahui segala hal yang belum kami ketahui. Metode kunjungan ke situs ini sangat menyenangkan, mengasyikkan dan pembelajaran lebih bervariasi. Dan saya bangga dapat berkunjung di situs purbakala ini. Harapan ke depan semakin banyak yang berkunjung ke situs bersejarah dan saya dapat mengunjungi situs lainnya di Indonesia,”imbuh Dyah Ayu siswa yang berdomisili di Desa Wonosekar Kecamatan Gembong Pati ini mengakhiri wawancara.
Wartawan:Jurnalis SMAGA Pati
editor:amt