Lereng Muria – Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate atau SH Terate merupakan salah satu ilmu seni bela diri yang berkembang dengan pesat di Kabupaten Pati. Pencak silat historis tersebut berusaha untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di berbagai desa. Salah satunya adalah Kirab Budaya Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Pati yang diselenggarakan pada hari Minggu (26/5/2024) yang lalu. Ada sekitar 10 pesilat yang ikut meramaikan acara tersebut yang terdiri dari warga (pelatih) dan siswa sabuk jambon.
Para pesilat tersebut berasal dari Desa Sukoharjo dan sekitarnya. Para pesilat berbusana seragam khas SH Terate berjalan menempuh jarak sekitar 3 km dari Punden Mbah Gamirah Dukuh Cacah menuju Balai Desa Sukoharjo. Mereka membawa bendera merah putih, bendera SH Terate, senjata golok dan toya. Sepanjang perjalanan, para pesilat tersebut menunjukkan kebolehannya dalam jurus toya, jurus golok dan permainan toya. Tepuk tangan para penonton bergemuruh ketika para pendekar tersebut memainkan ketrampilannya dan peragaan jurus toya. Permainan toya yang didemonstrasikan dalam bentuk memutar toya dengan menggunakan satu tangan dengan kecepatan tertentu. “Tujuan utama dari keikutsertaan kami dalam Kirab Budaya adalah untuk memeriahkan acara Kirab Budaya, memperkenalkan diri kepada masyarakat dan menjalin silaturahmi dengan warga Desa Sukoharjo,”tutur Wahyu Sulistiono salah satu pesilat SH Terate. Semua pesilat bersemangat mengikuti kirab tersebut apalagi kondisi badan masih segar dan cuaca pagi itu sangat cerah. Seperti yang diungkapkan oleh perwakilan salah satu siswa Muhammad Satrio bahwa dia sangat bersemangat dan senang sekali mengikuti Kirab Budaya ini. “Ini pengalaman pertama mengikuti Kirab Budaya bersama teman-teman. Sangat bersemangat dan senang banget. Semoga tahun depan dapat ikut Kirab Budaya lagi,”harap Satrio salah satu peserta yang bersekolah di SMPN 5 Pati mengakhiri wawancara.
Wartawan Ek
Editor Linn
