Lereng muria – Suasana panas terik dan menyilaukan, hari Rabu (27/11/2024) wartawan Lerengmuria.com melakukan kunjungan wisata di Piramida Giza, Mesir. Ada 37 wisatawan dari Indonesia memasuki wilayah Mesir yang terlihat tandus dan gersang lewat Bandara Internasional Kairo.
Dengan mengendarai bus wisata yang disopiri Ahmad Hasyim warga Mesir dan dipandu oleh Ahmad Mahfud warga Mesir juga yang mampu menguasai Bahasa Indonesia dengan baik. Pemandangan kiri kanan terlihat rumah khas Mesir yang berbentuk kubus dan sebagian besar bercat coklat atau tanpa cat sama sekali. Selain itu kami juga melihat aliran Sungai Nil yang membelah negara Mesir mulai dari Aswan sampai Laut Mediterania.
Sampailah di Kota Giza letak piramida yang tersohor tersebut berada. Pendamping wisata Ahmad Mahfud menceritakan berbagai hal tentang piramida kebanggaan bangsa Mesir tersebut. Piramida yang paling tinggi disebelah selatan bernama Piramida Agung Giza yang dibangun pada masa Fir’aun Khufu. Disebut Piramida Agung karena memiliki ukuran lebih tinggi dibanding piramida yang lainnya. Piramida ini memiliki ketinggian 147 meter yang tersusun atas 2,3 juta blok batu yang masing-masing memiliki berat antara 2,5 hingga 15 ton.
Piramida ke dua diberi nama Piramida Khafre, hal ini merujuk kepada firaun yang membangunnya yaitu Firaun Khafre pada tahun 2520 SM. Piramida ini memiliki ukuran ketinggian 143 m. Sedangkan piramida ke tiga dibangun pada masa Firaun Menkaure tahun 2490 SM. Piramida ke tiga ini memilki ukuran lebih kecil yaitu 66 meter.
Ketiga piramida tersebut berjajar dari utara ke selatan dimulai dari Piramida Agung yang paling tinggi, Piramida Khafre di tengah dan piramida ke tiga yang lebih kecil berada di paling selatan.
Kami turun dari bus dan berfoto ria di depan Piramida Agung Giza tersebut. Untuk mengurangi silaunya gurun pasir kami mengenakan kaca mata hitam. Para wisatawan ada yang menaiki unta, kuda, kereta untuk mengelilingi area piramida tersebut. Sedangkan rombongan dari Indonesia menaiki bus wisata untuk memutari wisata tersohor itu.
Tak ketinggalan kami melihat dari dekat Patung Spinx, singa berkepala manusia.
Banyak pula pedagang yang menjajakan oleh-oleh khas Mesir diantaranya tas, dompet, hiasan dinding, gantungan kunci dan lain sebagainya.
Dengan melihat ukuran blok batu dan ketinggian piramida, dapat dibayangkan betapa sulit proses pembangunannya. Dipastikan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan tenaga ribuan manusia. Luar biasa menakjubkan budaya Mesir Kuno ini pada jamannya.
Wartawan:ek
Editor:amt