Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

PYTHON ALBINO NAN EKSOTIK DAN JINAK

Foto ular python albino yang jinak dan kalem
Foto ular python albino yang jinak dan kalem

Lereng Muria – Hobi adalah bahagia, kalau ingin bahagia ya harus punya hobi. Inilah sepenggal kalimat yang menggambarkan bahwa hobi itu membahagiakan. Sehubungan dengan itu hobi memelihara hewan yang berbahaya adalah hal yang biasa. Seperti yang dialami Tunggul Agung Wibowo(23 tahun) yang berdomisili di Desa Puri RT 2 RW 5 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Jawa Tengah, saat ini Tunggul memelihara seekor ular phyton albino atau sanca albino nan eksotik. Ular yang nama ilmiahnya Python reticulatus-albino tersebut berumur 3 tahun 4 bulan dengan berat 20 kg memiliki sifat yang kalem dan jinak. Tunggul mengisahkan pertama kali menyukai ular sejak SD, hanya saja mulai memelihara sejak lulus SMA tahun 2019.

 

Foto ular python albino milik Tunggul Agung Wibowo
Foto ular python albino milik Tunggul Agung Wibowo

Pertama memelihara jenis ular jali dan morph sulfur (biasa disebut ular sawah). Perkembangan berikutnya sekarang memelihara jenis phyton albino warna kuning. Tunggul mendapatkan ular membeli dari teman dan on line lewat forum jual beli reptil. Sebelumnya beberapa ekor telah dijual, tapi ada yg memang dipelihara untuk diternakan. “Harga jual tergantung dari jenis, asal dan tingkat kejinakan ular tersebut. Biasanya kisaran harga Rp. 100.000 – Rp. 2.000.000 bahkan lebih.

Untuk perawatannya terbilang mudah, biasa diberi makan 1 minggu sekali bahkan dari jenis tertentu hanya diberi makan setiap 2-4 minggu sekali. Makanannya berupa daging atau hewan konsumsi yang masih hidup misalnya tikus atau ayam,” tutur Tunggul mahasiswa Upgris tersebut. “Kandangnya bisa disesuaikan dengan habitat asli dan ukuran ular tersebut, misalnya ular yang berhabitat asli di pepohonan akan diberi batang kayu di kandangnya untuk tempat tidur dan pijakan ular tersebut selama di kandang. Untuk suhunya, ular dapat hidup sehat dengan suhu kamar dan kelembapan yang disesuaikan dengan habitat asli ular tersebut,”ujarnya. “Tidak jarang juga ular yang suka berendam akan diberi tempat minum yang agak besar agar ular tersebut bisa berendam.

Untuk kebersihannya sendiri, ular dapat terganggu dengan bau dan kelembapan yang ditimbulkan oleh kotorannya sendiri, jadi sebisa mungkin membersihkan kandang jika ular tersebut sudah buang kotoran agar ular tidak stres dan mencoba keluar dari kandang,”paparnya. Sekarang Tunggul bergabung dengan Reptile Pati Comunity (REPTIC) dalam rangka melestarikan reptil pada umumnya dan ular pada khususnya.

Tunggul berkeinginan dapat membuat peternakan ular dan mempunyai kandang khusus yang besar. Untuk ular yang ada di alam, Tunggul juga berharap masyarakat tidak memburu terus menerus terutama ular yang ada di sawah, karena ular tersebut dapat membantu petani membasmi hama tikus, pungkasnya.

Wartawan : Ek

Editor : Lin

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya