Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

RADIO PATI : SIARAN RUTIN WAYANG KULI

Media radio masih digunakan oleh penggemar untuk mendengarkan siaran wayang kulit di stasiun radio lokal Pati
Media radio masih digunakan oleh penggemar untuk mendengarkan siaran wayang kulit di stasiun radio lokal Pati

Lereng Muria – Siaran radio di berbagai daerah masih memiliki penggemar yang tidak dapat dikalahkan oleh alat komunikasi yang lain. Walaupun dianggap jadul, siaran radio masih memilki penggemar setia terutama untuk acara tertentu yang bersifat seni tradisional. Wayang kulit dan kethoprak merupakan seni tradisional yang diputar lewat radio. Walaupun cerita dan grub keseniaannya tetap sama tetapi para penggemarnya tidak bosan mendengarkannya. Salah satunya adalah siaran wayang kulit atau ringgit purwo, bahkan ada yang menyebut ringgit wacucal. Di Kabupaten Pati untuk siaran hiburan seni tradisional wayang kulit ini masih rutin disiarkan di radio lokal. Dalang kondang yang sering diputar di radio Pati tersebut diantaranya Ki Anom Suroto, Ki Manteb Sudarsono, Ki Seno Nugroho, Ki Purbo Asmoro, Ki Hadi Sugito, Ki Timbul Hadi Prayitno, Ki Narto Sabdo dan lain sebagainya. Beberapa stasiun radio sudah rutin memberikan hiburan kepada para pendengarnya. Radio Harbos FM memberikan hiburan wayang kulit setiap Minggu malam Senin dan Selasa malam Rabu. Radio PAS FM setiap Kamis malam Jumat, Radio Suara Juana setiap Kamis malam Jumat, Krisna FM setiap Sabtu malam Minggu dan lain sebagainya. Para penggemar wayang kulit pun dapat mendengarkan kemerduan suara dan kelucuan dalang yang ditampilkan pada malam tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Sudarto (73 tahun) warga Semirejo Gembong Pati bahwa hiburan wayang kulit diikuti setiap malam walaupun alur ceritanya sudah hafal. “Saya penggemar berat wayang kulit mas, jadi setiap ada siaran dari radio pasti saya dengarkan,”,tutur Sudarto kepada Lerengmuria.com. Hal yang sama juga dirasakan oleh Eko Wahid (51 tahun) warga Muktiharjo Margorejo Pati yang juga rutin mendengarkan siaran wayang kulit lewat radio. “Saya hafal jadwal wayang kulit di radio Kabupaten Pati. Setiap malam tidak terlewatkan, apalagi dalangnya Ki Anom Suroto. Pasti saya ikuti walaupun tidak sampai selesai,”tutur Eko Wahid yang juga seorang guru SMA di Pati tersebut. Penggemar hiburan wayang kulit memang didominasi oleh kaum tua, tetapi generasi muda sekarang juga sudah menggemarinya. Hal ini wajib disyukuri sehingga wayang kulit tidak punah dari bumi nusantara. Terutama siaran dari stasiun radio yang rutin setiap malam. Hal inilah yang memhuat wayang kulit tidak lekang oleh gerusan jaman dan selalu eksis di telinga penggemarnya.

Wartawan ek

Editor amt

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya