Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

SAKRALNYA TAKBIRAN JALAN KAKI, SERASA TAHUN 80-AN

Takbir keliling jalan kaki masih dilestarikan oleh umat Islam diberbagai pelosok nusantara

Lereng Muria – Tahun 1445 H, hari Selasa (9/4/2024) diberbagai wilayah Indonesia berkumandang takbir menggema. Pertanda Hari Raya Idul Fitri segera datang esuk harinya. Sebagai wujud syukur maka warga Muslim Indonesia melakukan takbir di masjid dan mushola. Selain itu juga ada yang takbir keliling kampung atau desa. Dan juga ada takbir keliling yang dilombakan. Perkembangan jaman mempengaruhi keberadaan takbir keliling tersebut, yang pada jaman dulu berjalan kaki sekarang naik kendaraan. Meskipun demikian para warga muslim masih ada yang mempertahankan tradisi takbiran jalan kaki. Berbagai daerah masih juga mempertahankan takbiran model tersebut.

Masyarakat Margoyoso Kabupaten Pati menggunakan asesoris lampu hias dalam kegiatan takbir keling jalan kaki (9/4/2024)
Masyarakat Margoyoso Kabupaten Pati menggunakan asesoris lampu hias dalam kegiatan takbir keling jalan kaki (9/4/2024)

Para peserta takbir keliling berbaris rapi dengan membawa banner di bagian depan yang bertuliskan identitas. Bahkan ada replika masjid atau kreasi tertentu yang dinaikkan mobil di bagian paling depan. Di bagian berikutnya ratusan peserta dengan berbagai hiasan, pernak-pernik, asesoris dan busana yang indah mengiringi dari belakang. Penerangan masih membawa obor walaupun sinar cahayanya masih kalah dengan lampu listrik di jalan. Bahkan beberapa daerah ada yang mengikutkan tim marching band nya untuk meramaikan suasana.

Takbir keliling dengan penerangan obor minyak tanah masih dilesrarikan di Kesugihan Cilacap (9/4/2024)
Takbir keliling dengan penerangan obor minyak tanah masih dilesrarikan di Kesugihan Cilacap (9/4/2024)

Ada yang unik lagi, takbir keliling dengan mengarak berbagai macam hantu tradisional Indonesia yaitu tuyul, pocong, buto rambut api dan lain sebagainya. Para orang tua dengan ikhlas hati mengawal anak-anaknya untuk mengikuti takbir keliling dengan berjalan kaki. Warga sekitar yang dilewati rute takbir keliling juga menyambut dengan hangat dengan menyiapkan kamera ponselnya untuk mengabadikan momen langka tersebut. Meskipun jaman sudah berubah tetapi kesakralan takbiran keliling jalan kaki masih sangat terasa. Berbagai daerah masih banyak melestarikan takbir keliling jalan kaki ini. Ada nuansa khidmat dan aroma asap obor minyak tanah ketika melantumkan kalimat takbir, sehingga suasana menjadi berbeda. Keringat yangbercucuran disertai dengan perasaan gembira membuat takbir keliling menjadi lebih meriah. Serasa kembali ke tahun 1980-an di kala modernisasi belum masuk ke pelosok desa.

Wartawan Ek

Editor Linn

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya