Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

SEGUDANG PRESTASI “DALANG SETAN”, KI MANTEP SUDHARSONO

Dalang Setan dari Surakarta, Ki Manteb Sudharsono (Foto:Wikipedia.org)
Dalang Setan dari Surakarta, Ki Manteb Sudharsono (Foto:Wikipedia.org)

Lereng  Muria – Ki Manteb Soedharsono, dalang kondang nan fenomenal. Ki Manteb Sudharsono lahir pada 31 Agustus

1948 dan wafat pada 2 Juli 2021. Ki Manteb adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang berasal dari Surakarta. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai “Dalang Setan”. Sabet Ki Manteb berbeda dengan dalang yang lain. Terlihat wayang seperti bergerak sendiri dan tidak kelihatan tangan yang menggerakkannya.
Ki Manteb juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern seperti drum, simbal, terompet dan lain ssbagainya. Meskipun ide tersebut banyak yang menentangnya.
Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim. Ia dilahirkan di Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Ki Hardjo Brahim adalah seniman tulen yang tidak memiliki pekerjaan lain kecuali mendalang.
Sementara itu, ibu Manteb yang juga seorang seniman dan penabuh gamelan.
Sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang. Meskipun Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil, namun popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.
Pada tanggal 4–5 September 2004, Ki Manteb membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha. Pertunjukan ini berlokasi di RRI Semarang, Jalan A. Yani 144–146 Kota Semarang. Berkat pementasannya ini, ia mendapatkan rekor MURI pentas wayang kulit terlama.
Beberapa prestasi yang pernah diraih Ki Manteb selama kariernya sebagai dalang yaitu: 1. Pada tahun 1982 Ki Manteb menjadi juara Pakeliran Padat se-Surakarta. Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak, 2. Tahun 1995 Ki Manteb mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satyalancana Kebudayaan, 3. Pada awal tahun 1998 Ki Manteb menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah, dengan lakon Rama Tambak. Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI, 4. Pada tahun 2004 Ki Manteb memecahkan rekor MURI mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa istirahat, 5. Tahun 2010 mendapat penghargaan “Nikkei Asia Prize Award 2010” dalam bidang kebudayaan, dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit.
Kini Ki Manteb sudah meninggalkan kita, tetapi inovasinya masih dipakai oleh dalang yang lainnya. Suara dan sabetan wayangnya juga dapat dinikmati lewat ponsel modern dan radio. Dan slogan “Oskadon Pancen Oye” masih lekat dalam ingatan kita.
*Dari berbagai sumber

Penyusun: Maurilla Nadia (Pati)

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya