Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

SISWA SH TERATE CABANG PATI SALING BAKU HANTAM DI LAPANGAN BOLA

Foto siswa sedang pasang dihadapan pelatihnya
Foto siswa sedang pasang dihadapan pelatihnya

Lereng Muria – Sejumlah 290 siswa sabuk hijau Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Pati Pusat Madiun mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) ke sabuk putih di SMAN 3 Pati pada hari Minggu 26 Februari 2023. Salah satu materi wajib dan selalu ditunggu-tunggu adalah sambung. Sambung atau diadu (sparring partner) merupakan suatu kegiatan dimana antar siswa diadu teknik,strategi,kelincahan,kekuatan satu sama lain dengan menggunakan kaidah pencak silat. Kaidah pencak silat yang dimaksud adalah pasang, pola langkah, serang bela dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah peserta sholat dhuhur dan makan siang.

Foto siswa siap melancarkan serangan diawasi pelatih
Foto siswa siap melancarkan serangan diawasi pelatih

Peserta dibawa ke lapangan sepak bola dan membentuk lingkaran di sisi lapangan. Acara favorit sambung akan segera dimulai, para pelatih pun memperhatikan dengan seksama.Peserta tes berharap-harap cemas, siapa nanti lawan yang harus dihadapi. Sambung ini berdasarkan berat badan, postur dan jenis kelamin. Siswa yang sudah ditunjuk langsung berdiri saling berdampingan, memberi hormat kepada pelatih,saling berhadapan dan memberi hormat,bersalaman,hormat sesama siswa,mundur satu langkah,berdoa, pembukaan SH Terate, solospel dilanjutkan sambung. Untuk siswa putra tanpa memakai pelindung badan (body protector) sedangkan siswa putri diharuskan mengenakan pelindung tersebut. Ketika wasit atau pelatih memberi komando untuk persiapan dengan memberi aba-aba “pasang”, kedua siswa sudah siap berhadapan dengan posisi pasang. Aba-aba “mulai”, siswa saling mendekat dengan menggunakan pola langkah khas pencak silat dan saling menyerang, menangkis dan menghindar serta membanting satu sama lain.

Foto siswa sedang pasang dihadapan pelatihnya
Foto siswa putri memakai pelindung badan

Tendangan,pukulan,tangkisan,tangkapan,bantingan,guntingan,sapuan pun dimunculkan dengan sekuat tenaga. Saling baku hantam satu sama lain ke arah sasaran yang diperbolehkan. Suara bak-buk pun terdengar pertanda serangan mengenai sasaran.Wasit atau pelatih memberi aba-aba “berhenti”, ke dua pesilat pun berhenti. Aba-aba “cukup” pertanda sambung sudah selesai. Pesilat memberi hormat kepada wasit dan sesamanya. Dilanjutkan berjabat tangan dan berpelukan satu sama lain dalam suasana persaudaraan dan keakraban. Siswa tidak merasakan sakit karena sudah terlatih, terkondisi dan persiapan fisik sudah maksikmal. “Bagi siswa yang sedang tidak vit atau sakit hanya ikut gerakan solospel atau kembangan sebagai persyaratannya. Ini ditempuh demi menjaga keselamatan siswa,”tutur Mohammad Sodikin,S.E. sebagai ketua panitia sekaligus Ketua II Bidang Prestasi SH Terate Cabang Pati. “Saya sambung menghadapi siswa dari Ranting Tayu, tekniknya bagus dan lincah. Dengan segala kemampuan, saya berusaha mengimbanginya. Ini merupakan pengalaman sangat berharga bagi saya dan bangga sebagai anggota dari SH Terate,”tutur Nuri Febianti siswa dari SMKN 1 Pati Ranting Pati diakhir wawancara.

Wartawan : Ek

Editor : Linn

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya