Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

SLIRO, BIAWAK AIR PEMANGSA

Sliro dewasa yang hidup di alam bebas berwarna hitam dihiasi bentol-bentol putih kekuningan pada kulitnya
Sliro dewasa yang hidup di alam bebas berwarna hitam dihiasi bentol-bentol putih kekuningan pada kulitnya

Lereng Muria – Sliro, ada yang menyebut “mencawak”, “nyambik” (Bahasa Jawa), “bayawak” (Bahasa Sunda) dan “berekai” (Bahasa Madura) yang biasa hidup di sekitar kita terutama dekat dengan saluran air. Sliro yang memiliki nama latin _Varanus salvatore_ ini memiliki bentuk tubuh seperti komodo karena memang satu genus yaitu Varanus. Berjalan dengan 4 kaki yang berkuku tajam, berekor panjang dan menjulurkan lidahnya serta mampu berenang di air. Kulit berwarna hitam berbentol-bentol putih atau kuning. Panjang tubuh berkisar 1-2,5 meter, lebar antara 4-8 cm tergantung umurnya. Bagi yang hidup di pedesaan dapat menjumpsinya di pinggir sungai dan selokan air. Sedangkan yang hidup di perumahan kota dapat menemuinya di sekitar selokan dan gorong-gorong yang berair. Sliro ini memangsa ketam, burung kecil, kodok, ikan, tikus, serangga, reptililia kecil dan lain sebagainya. Maka tidak jarang memangsa ayam dan itik yang di pelihara di perumahan kota.

Sliro yang masih berukuran kecil suka memakan daging
Sliro yang masih berukuran kecil suka memakan daging

Seperti yang dialami oleh Muh. Sholeh (56 tahun) dan Yulianto (57) penduduk Perum Rendole Indah Muktiharjo Margorejo Pati. “Sering kali sliro masuk perumahan di pagi hari dan memangsa ayam yang ada di kandang. Beberapa sliro tertangkap, tapi masih banyak yang berkeliaran di perumahan,”tutur Muh. Sholeh. Senada dengan Yulianto yang juga warga Perim Rendole Indah Muktiharjo mengungkapkan bahwa itik kecil peliharaan anaknya di dekati sliro. “Belum sempat memangsa sudah ketahuan dan sliro melarikan diri. Sehingga hewan itik kami tempatkan di lokasi yang aman,”tutur Yulianto.

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya