Lereng muria – Sunan Kalijaga merupakan salah satu Wali Songo yang terkenal di Pulau Jawa terkhusus di Pantai Utara Jawa. Berbagai hasil karya yang ditinggalkan oleh Sunan Kalijaga di Pantai Utara Jawa khususnya Kabupaten Demak. Salah satunya asalah Soko Tatal yang merupakan bagian dari Masjid Agung Demak.
Dikutip dari Buku Kerajaan Islam Demak karya Imron Abu Amar (1996) menyebutkan bahwa Masjid Agung Demak didirikan pada pertengahan abad 15. Masjid tersebut memiliki ukuran bagian dalam 31 x 31 meter, bagian serambi 31 x 15 meter dan ketinggian soko gurunya 19,54 meter.
Ada 4 soko guru utama (tiang raksasa) yang ada di bagian dalam masjid. Salah satunya terdapat yang namanya Soko Tatal. Soko Tatal tersebut sumbangan dari Sunan Kalijaga. Tiang utama ini tersusun atas potongan-potongan kayu balok yang agak kecil tersisa dari pekerjaan Wali Songo yang lain. Balok kayu kecil tersebut memiliki ukuran yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Lalu ditata rapi sehingga panjangnya mencapai kurang lebih 19 meter dengan dibalut papan kayu jati melingkar kemudian diikat. Soko Tatal sumbangan Sunan Kalijaga tersebut ada di sebelah timur laut.
Apabila diamati dari secara langsung dari atas (naik atap dalam masjid), maka Soko Tatal jelas kelihatan terdiri dari potongan-potongan kayu yang dimungkinkan tadinya sudah tidak terpakai. Sebab menurut kenyataannya ketiga soko (tiang utama) lainnya setinggi kira-kira 20 meter yang terdiri dari kayu jati utuh lurus tanpa sambungan. Uniknya dengan satu Soko Tatal dan 3 soko yang lain (terdiri dari kayu utuh) dapat menyangga atap bangunan yang lebar dan terdiri pula dari kayu jati besar sepanjang 31 meter.
Soko Tatal dan soko lainya di Masjid Agung Demak ini sampai sekarang masih. Dan menjadi bukti penyebaran agama Islam di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Sekaligus hasil karya Sunan Kalijaga yang fenomenal di kalangan Wali Songo.
wartawan:ek
editor:amt