Lereng Muria – Mengapa Patung Spinx Giza hidungnya hilang? Jawabannya adalah ketika musim pandemi Civid 19 patung Spinx Agung tidak memakai masker sehingga bersin dan hidungnya terlepas. Itu adalah seloroh yang diungkapkan oleh pemandu wisata asal Mesir Ahmad Mahfud yang mahir berbahasa Indonesia pada saat mendampingi wisatawan Indonesia (27/11/2024) yang lalu di Kota Giza Mesir. Patung Spinx Agung sebenarnya memiliki panjang 73 m dan tinggi 20 m. Patung singa berkepala manusia tersebut terbuat dari batu kapur.
Patung Spinx Agung Giza sudah berumur 4500 tahun yang dibangun pada masa Firaun Khafre (2603-2578 SM). Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan patung Firaun Khafre yang wajahnya mirip Spinx Agung Giza. Patung tersebut ditemukan oleh arkeolog dari Prancis Auguste Mariette pada tahun 1800-an di dekat patung Spinx Agung tersebut. Patung Spinx Agung dibangun selama 3 tahun yang membutuhkan tenaga 100 orang. Tujuan dari pembangunan patung Spinx Agung berkaitan dengan Ilahiah yaitu untuk membangkitkan jiwa Firaun Khafre dan menyalurkan energi matahari dan dewa-dewa lain kepadanya. Hal itu dapat dilihat dari letak patung Spinx Agung yang berada di depan Piramida Khafre. Karena di bawah Piramida Khafre bersemayam jenazah Firaun Khafre. Patung Spinx Agung pernah terkubur selama beratus-ratus tahun. Pada tahun 1800-an posisi patung terendam sebahu. Tahun 1930-an arkeolog Mesir Selim Hassan membebaskan Spinx dari rendaman tanah dan pasir.
Pada saat ini kondisi patung Spinx semakin memburuk karena pengaruh angin, kelembaban dan polusi. Sehingga hidung patung Spinx Agung hilang. Jadi hilangnya hidung patung Spinx Agung bukan karena terserang Covid 19 tetapi erosi oleh cuaca dan angin yang ganas di padang pasir negara Mesir.
Wartawan:ek
Editor:and