Lereng muria – Presensi bagi para ASN Provinsi Jawa Tengah yang menggunakan aplikasi Sinaga 4.1.3 memang cukup unik. Para ASN tersebut harus fokus di depan kamera ponsel. Dilanjutkan menoleh kanan dan kiri secara perlahan-lahan. Dilanjutkan membuka mulut secukupnya dan tersenyum.
Pada hari Kamis (31/10/2024) saya sudah mengganti profil foto di dalam aplikasi Sinaga. Foto tersebut dapat saya gunakan ketika presensi pagi sore pada hari Senin (4/11/2024) dan Selasa (5/11/2024).
Hari Selasa malam saya potong rambut di tukang pangkas rambut langganan di depan SD IT Abu Bakar Ash Shidiq Muktiharjo Margorejo Pati. Dengan harapan lebih rapi dan hemat shampo.
Dengan penuh percaya diri saya berangkat ke sekolah pada hari Rabu (6/11/2024) pagi. Sesampai di sekolah pukul 06.44 WIB. Saya mencoba presensi pagi seperti biasanya dengan mengambil lokasi di depan Masjid Jabal Khair milik sekolah.
Semua proses saya lakukan, namun absensi pagi hari tetap gagal. Sampai 12 kali saya ulangi tetap belum berhasil presensi. Saya pindah di ruang kurikulum, namun tetap gagal juga. Disarankan salah satu teman agar mencari tempat yang lebih terang untuk lokasi presensi, dan akhirnya berhasil pada pukul 07.01 WIB. Kesimpulan sementara lokasi kurang terang.
Sore harinya saya datang ke sekolah menjelang sholat Maghrib. Seperti biasanya, langsung presensi. Tetapi saya ulang sampai 23 kali tetap gagal. Sampai mencari lokasi yang paling terang, gagal juga.
Beruntung masih ada teman di Kantor TU, sehingga membantu mengganti foto profil di aplikasi Sinaga. Dengan susah payah dapat menggantinya dan presensi pun sukses untuk sore itu tepat pukul 18.08 WIB.
Kesimpulan sementara foto diaplikasi berbeda dengan wajahku yang sekarang. Apalagi rambut saya menjadi pendek sehingga aplikasi tidak mau menerimanya. Dan harap tahu tulisan apa yang muncul di layar ponsel ketika gagal presensi? Inilah tulisannya “Kemiripan kurang dari ambang batas, presensi gagal”.
Haduuuuh pusing dehh. “Gara-gara potong rambut gagal presensi”.
wartawan:ek
editor:amt