Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

SYUKURAN PETANI GARAM LENGKONG BATANGAN, DIMERIAHKAN KETOPRAK

Syukuran petani garam Desa Lengkong Batangan yang menghadirkan Ketoprak Bhakti Kuncoro berjalan meriah
Syukuran petani garam Desa Lengkong Batangan yang menghadirkan Ketoprak Bhakti Kuncoro berjalan meriah

Lereng Muria –  Wujud syukur yang ditunjukkan oleh warga masyarakat atas keberhasilan dengan cara berbeda-beda. Wujud syukur tersebut tergantung kondisi masyarakat, salah satunya adalah kearifan lokal. Hal itu juga yang dilakoni oleh petani garam Desa Lengkong Kecamatan Batangan Kabupaten Pati yaitu dengan menghadirkan sandiwara tradisional ketoprak.

Hari Sabtu (7/9/2024) di lapangan futsal desa setempat, pagelaran ketoprak berlangsung meriah dan ramai. Dalam kesempatan tersebut grub ketoprak yang didaulat untuk memeriahkan syukuran petani garam adalah Bhakti Kuncoro dari Dukuh Klegen Desa Gunungsari Kecamatan Batangan Pati yang dipimpin oleh Agus Subekti. Cerita yang diambil dalam pentas ketoprak malam itu adalah Sotho Galeng.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari 360 petani garam di Desa Lengkong, semua lapisan masyarakat dan para donatur serta Pemdes Lengkong.

“Seni budaya ketoprak merupakan cagar budaya. Di situ tidak hanya tontonan atau hiburan semata terapi ada pesan positif yang disampaikan oleh para leluhur lewat cerita atau lakon yang diperankan oleh seniman,”tutut Rahmadi yang mewakili Kades Lengkong.

Penampilan emban atau magersari yang dinantikan oleh penonton dengan tampilan berbagai macam gending Jawa dan modern
Penampilan emban atau magersari yang dinantikan oleh penonton dengan tampilan berbagai macam gending Jawa dan modern

“Alhamdulillaah musim kemarau, angin kencang dan panas terik di Pati. Hal inilah yang disukai oleh para petani garam. Semoga harga garam melambung, pabrik berjalan lancar dan petani makmur sejahtera,”harap Rahmadi. “Ini merupakan wujud syukur para petani garam dalam rangka ucapan terima kasih kepada Tuhan atas keberhasilan panen garam yang melimpah. Semoga petani garam tetap sehat dan guyub rukun gemah ripah loh jinawi terkabul apa yang diinginkan,”imbuh Rahmadi diakhir sambutannya.

Dengan adanya tasyakuran ini akan mempererat tali silaturahmi, gotong royong dan kebersamaan warga Desa Lengkong Batangan. Sehingga jalinan sosial kemasyarakatan tetap terjalin harmonis.

Memang masyarakat Lengkong pada umumnya penggemar berat atau fanatik dengan sandiwara ketoprak. Sehingga berbagai macam kegiatan mulai dari hajatan, sedekah bumi, tasyakuran dan 17 Agustusan. Inilah seni budaya yang sudah masuk ke hati sanubari rakyat. Tidak akan tergerus oleh jaman.

Wartawan:ek

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya